Mohon tunggu...
parman rudiansah
parman rudiansah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi membaca, tidak suka berisik, dan menulis puisi bagian caraku menafsir tabir

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sampai Jumpa

31 Agustus 2024   22:16 Diperbarui: 1 September 2024   02:22 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Kau suguhkan sebatang rokok dan segelas kopi padaku

Siang itu

Kawan

Saat ini adalah hal terindah dan bagimu menjadi akan semakin indah

Luka derita yang kau rasa tak ada lagi

Aku bahkan paling mengeluh padamu

Kau tak pernah sekalipun mengeluh padahal kau menanggung berat lebih dariku

Kawan

Kopi hitam untukmu sebatang rokok untukmu

Menemani kepergianmu tentu bagiku

Bagimu adalah kepulangan mu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun