Mohon tunggu...
parman rudiansah
parman rudiansah Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi membaca, tidak suka berisik, dan menulis puisi bagian caraku menafsir tabir

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Baiklah

31 Agustus 2024   17:57 Diperbarui: 31 Agustus 2024   17:59 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ini pertama kali aku melihat

Kau selalu bercerita tentang waktu

Tentang ide yang bermandikan darah dan air mata

Terombang ambing siluet dan merpati

Pagi ini aku melihat seroja

Pertiwi yang gandrung kemunafikkan

Dan aku selalu menempuh pil cendana

Siapa yang berdoa tentang dosa

Aku melumat keluh kesah bibir biduri

Malam yang telanjang dan merekah

Srigala malam menarikan palsu kupukupu hitam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun