Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Lukisan Yos Suprapto Terkait Jokowi Terpaksa Dibreidel

24 Desember 2024   17:21 Diperbarui: 24 Desember 2024   17:21 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jokowi dan Banteng, Yos Suprapto via patrolipost.com).

Lukisan Yos Suprapto Terkait Jokowi Terpaksa Dibreidel

Negeri ini sedang digemparkan pembredelan pertama pameran lukisan di pemerintahan baru di bawah Prabowo sekarang. Kelima lukisan itu tentang mantan Presiden Jokowi. Seorang pemimpin negeri yang baru lengser. Lukisan seperti apakah itu?

Lukisan itu dipastikan Jokowi banget. Lukisannya bagus, kelihatan nyata sekali gambar Jokowi bahkan sampai bentuk bokongnya.

Perhatikan kelompok orang-orang merah dalam lukisan itu, ada pasukan petani yang bawa palu dan arit. Petani kapan itu? Apakah petani era Jokowi sebagai pemimpin ada yang bawa palu dan arit untuk melawan pemerintah? Bukankan itu petani dulu di era 65? Jangan-jangan yang dimaksud adalah isu-isu peristiwa '65 yang pernah diembuskan saat Jokowi hendak menjadi pemimpin di periode pertama. Isu itu berhasil ditumbangkan oleh relawannya, sehingga lawan politiknya tak mampu menumbangkannya.

Banyak yang sempat terkena arus itu, menjadi relawan Jokowi yang meyakinkan para petani lainnya bahwa eranya petani akan makmur. Ternyata bukan makmur tapi hancur. Harga cabai naik turun seperti harga saham.

Kenapa petani dikaitkan dengan lima lukisan itu? Karena, pameran gagal itu bertema "Kebangkitan Tanah untuk Kedaulatan Pangan". Soal pangan adalah soal petani. Petani memang menyediakan bahan pangan untuk negeri ini tetapi sering kalah dengan tengkulak-tengkulak yang sebagian besar berperut gendut dan jadi penentu harga pasar. Katanya sudah era globalisasi jadi pemilik modal semakin berkuasa. Produsen seperti petani yang seharusnya menjadi pemilik keuntungan terbesar, sehingga kedaulatan pangan memang seharusnya ada di tangan petani bukan di tangan tengkulak apalagi penguasa.

Kata Yos Suprapto sang pelukis, omong kosong kalau membicarakan kedaulatan pangan tanpa melibatkan penguasa. Jadi, kelima lukisan itu merupakan satu rangkaian dengan dua puluh lima lukisan lainnya.

Lain halnya dengan kata kuratornya, dua lukisan dari kelima lukisan itu terlalu vulgar. Yang mana? Yang menjilat pantatkah? Sepertinya banyak lukisan lebih vulgar dari itu bahkan melukiskan kemaluan manusia, baik perempuan maupun laki-laki. Lukisan pornografi kuno Jepang bernama Sunga banyak beredar di intenet. Itu liar sekali menggambarkan bentuk kemaluan manusia. Kadang-kadang lebih besar dari tubuh manusianya. Tidak proporsional sama sekali. Justru lukisan tubuh bugil Jokowi dari belakang itu lebih proporsional. Itu tidaklah vulgar.

Satu lukisan lagi dari lukisan itu. Boleh jadi lukisan Jokowi dengan pakaian raja Jawa yang sedang menginjak dua orang berbaju merah dan putih. Di belakang Jokowi ada aparat baju hijau dan cokelat. Jokowi konon kabarnya memang mengarahkan kedua aparat itu untuk memenangkan pasangan pemimpin sekarang yang wakilnya adalah anaknya. Setelah dia mengangkangi hukum dengan menempatkan kerabatnya untuk mengubah peraturan usia calon presiden dan wakil presiden. Segala cara telah dilakukan oleh Jokowi dan tetap ada yang membelanya.

Lukisan itu juga tak vulgar, hanya sembrono. Bisa-bisanya pelukis menggambarkan mata satu di topi kebesaran Jokowi. Itu simbol Desperado.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun