Catatan Jelang Airshow Pertengahan Nopember 2024 di Zhuhai China
Di tengah provokasi dari sejumlah media barat maupun timur bahwa dunia kini sudah dekat dengan Perang Dunia III, karena konflik yang berkepanjangan di Eropa dan middle-east, terbaca komparasi yang menarik dari bulgarianmilitary.com edisi 5 Nopember 2024 tentang dua jet tempur siluman, yaitu F-35 buatan Amerika dan J-35A buatan China.
Airshow di Zhuhai China pertengahan Nopember ini tidak hanya menyajikan tampilan dari dekat Su-57 Felon Rusia tetapi juga J-35A China, yang memiliki kemiripan visual yang mencolok dengan Lockheed Martin F-35 Lightning II Amerika.
J-35A dan F-35 merupakan pesawat tempur siluman yang sangat canggih, dirancang dengan teknologi mutakhir untuk pertempuran udara modern. Meskipun memiliki tujuan yang sama sebagai pesawat generasi kelima, filosofi desain keduanya mencerminkan prioritas unik dan kebutuhan strategis masing-masing negara.
Meskipun J-35A dan F-35 memiliki beberapa kesamaan mencolok dalam fitur silumannya, keduanya pada dasarnya berbeda dalam beberapa area utama, mulai dari karakteristik kinerja hingga sistem yang terintegrasi ke dalam setiap pesawat.
Salah satu kesamaan yang paling kentara antara keduanya adalah desainnya yang ramping dan tidak mudah diamati. Baik J-35A maupun F-35 memiliki permukaan yang halus dan melengkung yang membantu meminimalkan tanda radar, sehingga lebih sulit dideteksi oleh sistem radar musuh.
Pesawat ini secara khusus dibuat untuk menjaga profil rendah, agar tidak terdeteksi selama misi tempur. Canard dan penstabil vertical pada kedua pesawat berbentuk serupa, membentuk struktur seperti huruf V dan diposisikan pada sudut tertentu untuk meningkatkan profil siluman. Fitur-fitur ini juga membantu mengurangi turbulensi, yang selanjutnya meminimalkan visibilitas radar selama penerbangan.
Implikasi strategis
Persaingan antara J-35A dan F-35 memicu perlombaan senjata global yang semakin intensif. Negara-negara lain, seperti Rusia, India, dan negara-negara Eropa, akan terdorong untuk mengembangkan pesawat tempur generasi kelima mereka sendiri atau meningkatkan armada yang ada untuk mempertahankan keunggulan kompetitif.
Pertumbuhan industri kedirgantaraan di China dan AS akan berdampak pada rantai pasok global. Negara-negara produsen komponen akan berusaha memasok kedua negara, menciptakan dinamika geopolitik yang kompleks.