Sas-sus Orangutan Raksasa Kaltim
Orangutan sebesar rumah di Kalimantan Timur menjadi viral luarbiasa karena ditayangkan di medsos. Sayang, video itu sudah dihapus oleh peng-uploadnya. Maka ada yang mempersoalkan angle kamera, ada kemungkinan lain mengapa Orangutan itu bisa besar sekali yakni gigantisme. Itu pendapat Prof Ibnu Maryanto peneliti di Puslit Biologi LIPI/BRIN. Tapi ia menegaskan gigantisme adalah kondisi yang jarang terjadi.
Penyebab Orangutan mengalami gigantisme sangatlah beragam. Berbagai faktor seperti tempat tinggal, hingga makanan yang mereka konsumsi dapat mempengaruhi terjadinya gigantisme, misalnya Orangutan tersebut tinggal di kawasan sawit, hutan sekunder atau kebun.
Pihak BKSDA Kaltim sejauh ini masih mencari lokasi di mana Orangutan tersebut divideokan. Juga sudah dilakukan upaya identifikasi dan penelusuran dari media sosial dan lainnya. WRU (Wildlife Rescue Unit) juga turut mencari dimana lokasi pembuatan video itu.
Sebagaimana disinggung di muka, gigantisme pada Orangutan dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti tempat tinggal. Orangutan yang hidup di area dengan sumber makanan berlimpah, seperti perkebunan sawit atau hutan sekunder, memiliki peluang lebih besar untuk mengalami gigantisme karena asupan nutrisi yang memadai. Konsumsi makanan yang tinggi kalori dan protein dapat mendorong pertumbuhan tubuh yang lebih besar, termasuk pada Orangutan. Atau kemungkinan lain yi mutasi genetik yang mempengaruhi hormon pertumbuhan, sehingga Orangutan tumbuh lebih besar dari biasanya.
Yang membatasi kita dalam spekulasi ini bahwa gigantisme adalah kondisi yang sangat jarang terjadi. Faktor lain seperti sudut pandang kamera pada postur tubuh Orangutan juga dapat memberikan kesan Orangutan tersebut jauh lebih besar daripada kenyataannya.
Maka perlu dilacak keberadaan Orangutan raksasa tersebut untuk melakukan investigasi lebih lanjut dan memastikan penyebab di balik ukurannya yang besar. Faktor Gen juga bisa dijadikan pertimbangan mengapa ada Orangutan raksasa yang hampir setinggi rumah.
Kalau ada Orangutan raksasa, mengapa binatang raksasa lain pendahulunya seperti Dinosaurus, bisa punah. Cukup banyak yang menyangkal kepunahan Dinosaurus akibat hujan meteorit. Dinosaurus punah menurut para penyangkal ini adalah karena ekosistem tidak lagi mendukung kehidupan mereka. Berbeda halnya dengan Ikan Paus misalnya, dia tetap berpostur raksasa karena cukup nutrisi yang dalam hal ini didukung oleh eko sistem kelautan yang menopang kehidupan mereka. Lihat juga binatang besar lainnya seperti Gajah dan Jerapah. Mereka masih ada tapi semakin menyusut karena ekosistem tidak lagi mendukung seperti dulu.
Tapi kini sim sala bim tiba-tiba muncul Orangutan raksasa. Memang rumit menjelaskan hal yang penuh perbantahan seperti ini. Orangutan sejauh yang diketahui peradaban, tak ada yang berukuran raksasa. Jadi tak ada teori kepunahan disini. So, kemungkinan mutasi genetik pada Orangutan raksasa di Kalimantan Timur patut dipertimbangkan.
Mutasi pada gen yang mengatur pertumbuhan, seperti gen IGF-1 (Insulin-like Growth Factor 1). Ini adalah protein yang dikodekan oleh gen IGF-1. Protein ini memainkan peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan berbagai jaringan dalam tubuh, termasuk otot, tulang, dan organ. Gen ini dapat menyebabkan individu tertentu tumbuh secara signifikan lebih besar daripada populasi rata-rata.