Prabowo-Gibran dan Visi Indonesia Emas 2045
Yang pasti di depan mata kita kemarin adalah menangnya Paslon 02 Prabowo-Gibran atas rivalnya Paslon 01 Anies-Muhaimin dan Paslon 03 Ganjar-Mahfud di persidangan MK 22 April ybl. Dengan demikian sah sudah Prabowo-Gibran menjadi RI-1 dan RI-2. Prabowo hanya tinggal menunggu pelantikan secara resmi pada Oktober yad.
Prabowo adalah seorang militer intelektual yang sudah banyak berkiprah di kemiliteran negeri ini. Sepakterjang dan bagaimana jaring perkawanannya sudah banyak yang tahu. Di Timtim misalnya. Siapa yang nggak kenal Prabowo yang sudah mulai bertugas sejak berpangkat Letda hingga Letkol sebelum menaiki jenjang yang lebih tinggi di pusat, misalnya Danjen Kopassus dan Pangkostrad.
Tapi seorang Prabowo adalah Prabowo yang tak kenal menyerah dalam menapaki hidup ini. Tak lama sekembalinya dari Jordania ia mulai berkiprah kembali dengan mendirikan Parpol Gerindra sehingga setelah menempuh perjalanan waktu yang relatif panjang, Prabowo kali ini berhasil menjadi RI-1.
Latar Belakang, Karir Militer dan Kiprah Politik
Prabowo (72 tahun) lahir pada 17 Oktober 1951 di Jakarta, Indonesia. Dia berasal dari keluarga terkemuka; ayahnya, Soemitro Djojohadikusumo, adalah seorang ekonom terkenal, dan kakeknya Margono Djojohadikusumo, seorang tokoh pergerakan nasional dan pendiri Bank Negara Indonesia.
Prabowo bergabung dengan militer Indonesia dan mencapai pangkat Letnan Jenderal. Selama karir militernya, dia dikenal karena kemampuannya dalam strategi dan kepemimpinan. Dia juga pernah menjadi komandan pasukan khusus Kopassus.
Setelah pensiun dari militer, Prabowo terjun ke dunia politik. Dia mendirikan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) pada tahun 2008 dan kemudian menjadi salah satu tokoh sentral dalam politik Indonesia.
Prabowo telah mencalonkan diri sebagai calon presiden beberapa kali, termasuk dalam Pemilihan Presiden 2014 dan 2019. Meskipun dia tidak memenangkan pemilihan ini, dia tetap menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh dalam politik Indonesia.
Pada 2019, setelah pemilihan presiden, dia bergabung dengan kabinet Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Pertahanan. Ini menunjukkan pendekatannya yang pragmatis dan kemampuannya untuk beradaptasi dalam politik Indonesia.