Meskipun Mercury Racing mendominasi, inovasi mesin dalam F1H2O dilakukan secara bertahap. Ini dikarenakan oleh beberapa faktor, antara lain Regulasi. UIM, badan pengatur F1H2O, menetapkan regulasi ketat untuk mesin yang digunakan dalam kejuaraan. Regulasi ini bertujuan untuk menjaga persaingan yang adil dan mencegah tim dari pengembangan mesin yang terlalu bertenaga dan mahal; Fokus terhadap keandalan. Keandalan mesin menjadi prioritas utama dalam F1H2O, karena kegagapan mesin dapat menimbulkan risiko keselamatan bagi pembalap dan juga mempengaruhi hasil balapan; Keseimbangan antara performa dan biaya. Peningkatan performa mesin seringkali disertai dengan biaya yang lebih tinggi. Tim perlu berhati-hati dalam menyeimbangkan keinginan untuk meningkatkan performa dengan batasan anggaran.
Meskipun tidak ada inovasi revolusioner setiap tahun, produsen mesin seperti Mercury Racing terus berupaya untuk memperbaiki dan meningkatkan mesin mereka dalam batasan regulasi yang ada. Ini dilakukan melalui pengembangan bertahap seperti peningkatan keandalan, efisiensi bahan bakar, dan performa keseluruhan.
AS adalah negara asal pabrikan Mercury Racing dan beberapa merek mesin lainnya yang digunakan dalam F1H2O. Mercury Racing dibuat di Fond du Lac, Wisconsin, AS; Evinrude dibuat di Sturvetant, Wisconsin, AS; Lycoming dibuat di Williamsport, Pennsylvania, AS.
Saat ini, Evinrude tidak lagi memproduksi mesin baru untuk F1H2O, namun beberapa tim masih menggunakan mesin Evinrude lama.
Lycoming adalah pendatang baru di F1H2O dan masih dalam tahap pengembangan mesin mereka.
Selain pabrikan tsb di atas, ada beberapa perusahaan lain yang memproduksi komponen mesin untuk F1H2O, seperti sistem propulsi dan elektronik.
F1H2O berusaha untuk mendorong penggunaan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Di arena balap nanti di Balige yang infrastrukturnya semakin chantique, terutama venue utama, ratusan ribu mata penonton di Balige, dan jutaan mata warga dunia, akan memandang ke satu titik yaitu starting point balapan F1H2O. Ketika the final countdown selesai, semua perahu motor cepat F1H2O tak kurang dari 3 detik telah melesat dengan kecepatan 100 Km per jam, dan beberapa saat kemudian sampai pada kecepatan puncak 250 Â Km per jam.
Suara Rock and Roll mesin dan buih yang memanjang yang dilalui para pembalap. Itu sungguh pemandangan tiada tara dalam ajang balapan super F1H2O di Danau Toba pada 1-3 Maret besok.
Horas Danau Toba, Horas Indonesia dan Horas Dunia yang akan menyaksikannya besok 1-3 Maret. Tak perlu khawatir, ada tayangan langsung dari official TV F1H2O, dan ini akan direlay oleh TVRI Sport.
Lihat :