Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Quick Count: Prabowo-Gibran Mengkanvaskan Anies-Ganjar pada Round 1

15 Februari 2024   10:43 Diperbarui: 15 Februari 2024   10:43 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil Quick Count Pemilu Serentak 2024. Foto :  Screenshot dari cnnindonesia.com

Pemilu serentak di archipelagic state seperti Indonesia sangatlah rumit, karena pemungutan suara dilakukan di 17.000 pulau yang dihuni oleh 270 juta orang. Surat suara dan kotak suara diangkut dengan perahu, sepeda motor, kuda, dan berjalan kaki di beberapa lokasi yang berjauhan.

Selain kursi kepresidenan, sekitar 20.000 kursi di parlemen tingkat nasional, propinsi, dan kabupaten/kota juga diperebutkan oleh puluhan ribu kandidat dalam salah satu pemilu terbesar di dunia. Sekitar 10.000 calon dari 18 partai politik mengincar 580 kursi di parlemen nasional.

Rakyat hanya berharap Prabowo adalah sosok yang dapat membantu mereka mencapai kesejahteraan yang lebih besar di negara yang hampir sepersepuluh penduduknya hidup dalam kemiskinan.

Prabowo sebagaimana diketahui pernah kalah dalam dua pencalonan sebelumnya, namun tetap menjadi yang terdepan dalam survei independen. Pasangannya, putera sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, diizinkan mencalonkan diri ketika Mahkamah Konstitusi membuat pengecualian terhadap persyaratan usia minimal 40 tahun.

Para pengritik menuduh Jokowi mencoba membangun dinasti politik meskipun statusnya sebagai presiden pertama yang muncul dari luar elit politik dan militer sejak berakhirnya pemerintahan diktator Soeharto pada tahun 1998, yang ditandai dengan meluasnya pelanggaran HAM, penjarahan dan kerusuhan politik.

Prabowo yang menikah dengan salah satu puteri Soeharto, sudah lama di kemiliteran dan pernah menjadi komandan pasukan elite Kopassus. Ia diberhentikan secara tidak hormat pada tahun 1998 setelah Tim Mawar Kopassus terbukti menculik dan menyiksa lawan politik Soeharto.

Setidaknya 22 aktivis diculik pada tahun itu, dan 13 orang masih hilang. Keluarga mereka melakukan protes setiap minggu di luar istana presiden menuntut pertanggungjawaban. Prabowo tidak pernah diadili dan membantah terlibat, meski beberapa anak buahnya diadili dan dinyatakan bersalah.

Selama masa kampanye nasional, Prabowo dan para ahli strateginya menggunakan AI atau Artificial Intelligence dan platform media sosial seperti TikTok untuk memperhalus citranya dengan menggambarkan dirinya sebagai kakek yang menggemaskan bagi pasangan mudanya. Ditolak oleh aktivis HAM, ia malah menari di panggung kampanye dan berjanji untuk menciptakan hampir 20 juta lapangan kerja pada masa jabatan pertamanya.

Anies Baswedan, salah satu rivalnya, adalah mantan pimpinan sebuah universitas Islam dan menjabat sebagai Gubernur Jakarta hingga tahun lalu. Anies, mantan sarjana Fulbright, adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dari tahun 2014 hingga 2016, ketika Jokowi mencopotnya dari Kabinet setelah menuduhnya gagal mengatasi masalah terkait ribuan siswa yang terkena dampak kebakaran hutan.

Anies menentang rencana Jokowi untuk memindahkan ibukota Indonesia dari Jakarta ke IKN di Kaltim, yang dalam hal ini membangun gedung-gedung pemerintah dan kawasan pemukiman dengan menebangi hutan hujan tropis yang subur.

Dalam banyak wawancara dengan pers dalam maupun luar negeri, dia mengatakan demokrasi di Indonesia sedang terancam, mengingat pilihan Prabowo untuk memilih putera presiden sebagai calon wakil presiden. Artinya ada penurunan kepercayaan. Demokrasi Indonesia akan mengalami penurunan kualitas, dan banyak aturan hukum yang bakal dilanggar, demikian Anies Baswedan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun