Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Manfaat dan Efek Negatif Mimpi

3 Februari 2024   11:24 Diperbarui: 3 Februari 2024   11:26 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Exploting the World of Lucid Dreaming. Foto: improves.com

Tidur paradoks, juga dikenal sebagai tidur REM (Rapid Eye Movement), adalah salah satu tahap tidur yang ditandai dengan gerakan mata yang cepat ke segala arah di bawah kelopak mata; aktivitas otak yang tinggi, hampir sama dengan saat kita bangun; kelumpuhan otot, dimana otot-otot tubuh menjadi rileks dan lumpuh sementara; mimpi yang hidup, dimana mimpi yang terjadi pada tahap ini biasanya lebih jelas dan mudah diingat.

Tidur paradoks biasanya terjadi 20-25% dari total waktu tidur. Tahap ini sangat penting untuk konsolidasi memori yang membantu otak untuk menyimpan dan memproses informasi yang diperoleh pada hari-hari sebelumnya; pembelajaran yang membantu otak untuk belajar dan memahami hal-hal baru; emosi yang membantu otak untuk memproses emosi dan perasaan; kreativitas yang membantu otak untuk menghasilkan ide-ide baru dan kreatif.

Tidur paradoks sangat penting untuk kesehatan mental dan fisik. Orang yang tidak mendapatkan cukup tidur paradoks dapat mengalami kesulitan berkonsentrasi seperti sulit untuk fokus dan menyelesaikan tugas; Kelelahan, gampang merasa lelah dan tidak berenergi; Mood yang buruk, seperti mudah marah, cemas, atau depresi; Penurunan daya ingat, antara lain sulit untuk mengingat informasi baru.

Beberapa tips untuk meningkatkan kualitas tidur paradoks : Tidurlah dengan cukup. Orang dewasa umumnya membutuhkan 7-8 jam tidur per malam; Buatlah jadwal tidur yang teratur. Tidurlah dan bangunlah pada waktu yang sama setiap hari; Ciptakan lingkungan tidur yang nyaman. Pastikan kamar tidur anda gelap, tenang, dan sejuk; Hindari kafein dan alkohol sebelum tidur. Kafein dan alkohol dapat mengganggu tidur paradoks; Rileks sebelum tidur. Lakukan aktivitas yang menenangkan sebelum tidur, seperti membaca buku atau mandi air hangat.

Jika anda mengalami kesulitan tidur atau mendapatkan cukup tidur paradoks, konsultasikan dengan dokter anda.

Mimpi terdistorsi

Saat kita bermimpi, otak jauh dari istirahat. Dalam konteks realitas mimpi terdistorsi dimana objek atau karakter muncul dalam cahaya yang berbeda, persepsinya sangat jelas dan memaksakan dirinya sebagai kebenaran pada si pemimpi meskipun ada anomali atau urutannya tanpa logika. Karena si pemimpi umumnya tidak sadar akan mimpinya, perasaan emosionalnya asli dan kuat. Oleh karena itu ada perasaan kebingungan, tersesat di antara dua kenyataan, ketika dia terbangun tepat setelah mimpinya.

Beberapa penjelasan mengapa persepsi dalam mimpi terasa begitu nyata dan kuat : (1) Aktivitas otak yang tinggi. Saat bermimpi, otak kita mengalami aktivitas yang tinggi di beberapa area, termasuk area yang terkait dengan penglihatan, pendengaran, dan emosi. Hal ini menyebabkan mimpi terasa begitu nyata dan hidup; (2) Kurangnya kontrol sadar. Saat bermimpi, kita tidak memiliki kontrol sadar atas apa yang terjadi dalam mimpi. Hal ini membuat kita lebih mudah menerima apa yang terjadi dalam mimpi sebagai kenyataan; (3) Emosi yang kuat. Mimpi sering kali melibatkan emosi yang kuat, seperti ketakutan, kebahagiaan, atau kesedihan. Emosi ini dapat terasa sama nyatanya dengan emosi yang kita alami saat bangun.

Ketika kita terbangun dari mimpi, kita sering kali merasa bingung dan tersesat antara dua kenyataan. Hal ini disebabkan karena otak kita membutuhkan waktu untuk beralih dari keadaan mimpi ke keadaan bangun.

Analisis berbagai database yang dibuat oleh para peneliti yang mencatat kisah-kisah mimpi memungkinkan kita untuk membedakan dua kategori utama mimpi dengan kandungan emosional negatif. Pertama, yaitu mengatasi ketakutan, dan kedua yaitu menyelesaikan konflik melalui permainan peran.

Mengatasi Ketakutan. Mimpi dapat menjadi cara bagi otak untuk memproses dan mengatasi ketakutan yang kita alami di dunia nyata. Dalam mimpi, kita dapat menghadapi ketakutan kita dalam lingkungan yang aman dan terkendali. Hal ini dapat membantu kita untuk menjadi lebih terbiasa dengan ketakutan kita dan belajar cara mengatasinya. Contoh, seseorang yang takut ketinggian mungkin bermimpi jatuh dari gedung. Mimpi ini dapat membantu orang tsb untuk menghadapi ketakutannya terhadap ketinggian dan belajar cara mengendalikan rasa takutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun