Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

IDF dibantu AI bernama The Gospel dalam Menggempur Hamas di Gaza

4 Desember 2023   18:02 Diperbarui: 4 Desember 2023   18:02 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampilan seorang serdadu dalam realitas virtual. Foto : techslang.com : 

IDF dibantu AI bernama The Gospel dalam Menggempur Hamas di Gaza

Dalam kemiliteran sekarang, pemilihan target serangan udara dan pelaksanaan serangan kini dapat dilakukan dengan kecepatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

IDF atau Pasukan Pertahanan Israel telah mulai menggunakan AI atau Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan untuk memilih target serangan udara dan mengatur logistik dalam konflik Gaza sekarang, termasuk dalam menghadapi konflik lain di perbatasan utara dengan musuh bebuyutannya, Iran.

IDF sekarang menggunakan sistem rekomendasi AI yang dapat mengolah data dalam jumlah besar untuk memilih target serangan udara. Penggerebekan terhadap teroris dapat dengan cepat dilakukan dengan model kecerdasan buatan lain yang disebut Fire Factory, yang menggunakan data tentang target yang disetujui militer untuk menghitung muatan amunisi, memprioritaskan dan menetapkan ribuan target ke pesawat terbang dan drone, serta mengusulkan jadwal.

Militer Israel sejauh ini tidak merahasiakan intensitas pemboman mereka di Jalur Gaza. Pada hari-hari awal serangan, panglima angkatan udaranya berbicara tentang serangan udara "sepanjang waktu" yang tiada henti. Pasukan udara hanya menyerang sasaran militer dan melakukan tindakan semacam bedah.

Ketika Israel melanjutkan serangannya setelah gencatan senjata selama tujuh hari, terdapat kekhawatiran yang meningkat mengenai pendekatan penargetan IDF dalam perang melawan Hamas yang sejauh ini telah menewaskan lebih dari 15.000 orang di Gaza.

IDF telah lama meningkatkan reputasinya dalam hal kehebatan teknis dan sebelumnya telah membuat klaim yang berani tentang pemanfaatan teknologi baru. Israel telah melancarkan "perang AI pertama" dengan menggunakan mesin dan komputasi canggih sejak tahun 2021.

Perang Israel-Hamas yang terbaru telah memberikan peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi IDF untuk menggunakan alat-alat tersebut di wilayah operasi yang lebih luas dan, khususnya, untuk menggunakan platform penciptaan target AI yang disebut "the Gospel", yang secara signifikan telah mempercepat serangan mematikan terhadap Hamas.

IDF sekarang memiliki unit intelijen militer rahasia yang difasilitasi AI yang memainkan peran penting dalam respons Israel terhadap Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober.

Pemanfaatan AI oleh IDF dalam perang Gaza sekarang menimbulkan kekhawatiran mengenai risiko terhadap warga sipil ketika militer di negara maju di seluruh dunia memperluas penggunaan sistem otomatis yang rumit dan tidak jelas di medan perang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun