Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Gen Millenial Budiman Sudjatmiko dkk Faktor Pengubah Pemilu 2024

22 Agustus 2023   17:59 Diperbarui: 22 Agustus 2023   18:11 338
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akses Informasi. Generasi sekarang memiliki akses yang lebih mudah ke berbagai sumber informasi dan opini dari berbagai sumber, termasuk media sosial. Ini membuat mereka lebih sensitif terhadap isu-isu kontroversial dan mereka terbukti  mampu membentuk pandangannya sendiri.

Reaksi terhadap Kepemimpinan Dinasti. Reaksi terhadap kepemimpinan yang bersifat dinasti meski beragam. Tapi hal yang sama bagi mereka adalah kepemimpinan kalangan konservatif yang terlalu lama dapat menghambat penyegaran dan ide-ide baru dalam politik. Ada semacam keberangan terhadap gaya berdinasti PDIP dan Demokrat disini, termasuk sinisme terhadap PKS yang masih getol hingga sekarang mengusung politik identitas yang sudah ketinggalan zaman itu.

Konteks Internasional dan Globalisasi. Dalam era globalisasi, mereka sadar tindakan politik nasional memiliki dampak internasional yang signifikan. Mereka lebih peka terhadap dampak global dari tindakan politik dan lebih cenderung untuk mempertimbangkan konsekuensinya.

Partisipasi dan Keterlibatan Politik. Mereka lebih aktif melibatkan diri dalam politik dan berpartisipasi dalam gerakan sosial dan politik. Ini membuat tail coat effect mereka sangat besar pengaruhnya dalam membentuk dinamika politik.

Dalam kasus konkretnya yi PDIP dengan tindakan Ganjar dan Gubernur Bali terkait kehadiran Tim Israel dalam piala U20, peristiwa tsb adalah contoh konkret bagaimana keputusan politik dapat berdampak pada arena internasional. Reaksi dari generasi sekarang, bahkan dari millennial tertua seperti Presiden Jokowi relatif sama. Koq begitu berhubungan dengan middle-east khususnya Arab, kita koq jadi nggak netral dengan mencampuradukkan politik dengan sport. Ke depan ini harus segera diubah.

Tak heran capres Prabowo memetik keuntungan dari perubahan ini, apalagi Presiden Jokowi terkesan kuat seakan mendukung Prabowo, tapi generasi millennial adiknya tahu bahwa Jokowi hanya menunjukkan kepemimpinannya yang sepenuhnya adalah milik rakyat dan bukan milik partai lagi. Jadi tidaklah mungkin di kursi kepresidenannya ia menunjukkan dirinya sebagai petugas partai yang dalam ini adalah PDIP.

Pemilu dan percaturan politik pada dasarnya banyak melibatkan dinamika yang kompleks dan berbagai faktor yang mempengaruhi dukungan, persepsi, dan strategi dari semua pihak yang terlibat. Ada beberapa klarifikasi dan catatan terkait dengan hal ini :

Kepemimpinan Independen. Presiden Jokowi terkenal dengan citra kepemimpinannya yang independen dan berusaha menunjukkan dirinya sebagai pemimpin nasional yang melayani seluruh rakyat Indonesia, bukan hanya sebagai perwakilan dari satu partai tertentu. Ini merupakan ciri khas dari pemerintahannya yang diakui oleh banyak pihak.

Dinamika Dukungan Politik. Dalam politik, perubahan dukungan dari partai atau politisi terhadap kandidat tertentu dapat mempengaruhi pergeseran dinamika politik secara keseluruhan. Kehadiran Prabowo Subianto sebagai calon presiden dan datangnya dukungan dari berbagai pihak, khususnya tokoh millenial seperti Budiman Sudjatmiko, ini akan dapat mematahkan ambisi PDIP dkk.

Perpindahan dukungan politik dan perubahan posisi dari anggota partai atau politisi tertentu adalah fenomena yang cukup umum dalam dunia politik. Dan dalam konteks Indonesia, generasi millennial dan adiknya sudah selayaknya memainkan peran strategis dalam pemilu kali ini.

Kalaupun memang bangsa ini permisif terhadap The Sinner seperti Prabowo Soebianto, sejauh itu datang dari pertimbangan kritis gen millennial yang diwakili Budiman Sudjatmiko dkk, maka ini ibarat hantaman drum terkeras dari drummer Billy Cobham buat The Ruling Party agar sesegera mungkin mengubah semua idiom politik apalagi strateginya dalam pemenangan Pilpres 2024, termasuk mencampakkan dogma lama dalam politik luar negeri yang menafikan adanya Abraham Accord untuk middle-east.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun