Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenang Kepergian Monumen Sains Albert Einstein 18 April 1955

19 April 2023   17:20 Diperbarui: 19 April 2023   17:26 3569
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Albert Einstein dan quote. Foto : Evelyn Lim, flickr.com

Dia menulis, dia bukan seorang atheis dan saya rasa saya tidak bisa menyebut diri saya seorang panteis. Kita berada dalam posisi seperti seorang anak kecil yang memasuki perpustakaan besar yang dipenuhi buku-buku dalam berbagai bahasa. Si anak diam-diam curiga adanya keteraturan misterius dalam pengaturan buku, tetapi tidak tahu apa itu. Itu, menurut saya, adalah sikap manusia yang paling cerdas sekalipun terhadap Tuhan, demikian Albert Einstein.

Reaksi Nazi dan Pindahnya si Genius ke AS

Tak pelak, ketenaran Albert Einstein dan kesuksesan besar teorinya menciptakan reaksi balik. Kebangkitan gerakan Nazi menemukan target yang tepat dalam teori relativitas dan mencapnya sebagai "fisika Yahudi" dan mensponsori konferensi dan pembakaran buku Albert Einstein dan teorinya. Nazi meminta fisikawan lain, termasuk peraih Nobel Philipp Lenard dan Johannes Stark, untuk mengecam Albert Einstein. Seratusan orang penulis versus Albert Einstein diterbitkan pada tahun 1931. Ketika diminta untuk mengomentari penolakan teori relativitas oleh begitu banyak ilmuwan, Albert hanya merespon untuk mengalahkan teori relativitas, seseorang tidak butuh kata-kata dari 100 ilmuwan, yang dibutuhkan hanya satu fakta.

Pada bulan Desember 1932 Albert Einstein memutuskan untuk meninggalkan Jerman selamanya (dia tidak akan pernah kembali). Menjadi jelas bagi Albert bahwa hidupnya terancam.

Sebuah organisasi Nazi menerbitkan majalah dengan gambar Albert Einstein dan tulisan "Belum Digantung" di sampulnya. Bahkan ada harga untuk kepalanya. Begitu besar ancaman Nazi Jerman terhadapnya, sehingga Albert berpisah dengan teman pasifisnya dan mengatakan adalah dibenarkan untuk membela diri dengan senjata melawan agresi Nazi. Bagi Albert, pasifisme bukanlah konsep absolut, tapi harus dikaji ulang tergantung pada besarnya ancaman.

Albert Einstein menetap di lembaga ilmiah yang baru terbentuk yi Institute for Advanced Study di Princeton, New Jersey, yang segera menjadi kiblat bagi fisikawan dari seluruh dunia. Artikel suratkabar menyatakan bahwa "Paus Fisika" telah meninggalkan Jerman dan Princeton telah menjadi Vatikan yang baru.

Yang membuatnya ngeri, selama akhir 1930-an, fisikawan mulai serius mempertimbangkan apakah persamaannya E = MC2 mungkin membuat sebuah bom atom. Pada 1920 Albert sendiri telah mempertimbangkan itu, tapi akhirnya menepis kemungkinan tsb. Namun, dia membiarkannya terbuka jika dapat ditemukan metode untuk memperbesar kekuatan atom.

Kemudian pada tahun 1938-1939 Otto Hahn, Fritz Strassmann, Lise Meitner, dan Otto Frisch menunjukkan bahwa sejumlah besar energi dapat dilepaskan dengan pemecahan atom uranium. Berita itu menggemparkan komunitas fisika.

Legacy Albert Einstein

Dalam beberapa hal, legacy Albert Einstein, alih-alih menjadi peninggalan, mungkin masih lebih jauh lagi harus melalui masanya.

Kekuatan utama dari teori medan terpadu, masih menjadi misteri besar di masa hidup Albert Einstein. Baru pada tahun 1970-an dan 1980-an fisikawan mulai mengungkap rahasia kekuatan quark. Namun demikian, karya Albert Einstein terus memenangkan hadiah Nobel untuk fisikawan sukses. Pada tahun 1994, hadiah Nobel dianugerahkan kepada para penemu gelombang gravitasi yang diramalkan oleh Albert Einstein. Pada tahun 1995, hadiah Nobel dianugerahkan kepada para penemu kondenzat Bose-Einstein (suatu bentuk materi baru yang dapat terjadi pada suhu yang sangat rendah). Lubang hitam yang dikenal sekarang jumlahnya ribuan. Generasi baru satelit antariksa terus memverifikasi kosmologi Albert Einstein. Dan banyak fisikawan terkemuka mencoba menyelesaikan impian terakhir Albert Einstein tentang "teori segalanya".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun