Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Menimbang Kinerja Baju Militer Kamuflase KIT 300 di Medan Tempur

8 Oktober 2022   11:21 Diperbarui: 8 Oktober 2022   11:27 539
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menimbang Kinerja Baju Militer Kamuflase KIT 300 Di Medan Tempur

Kalau kita berdekatan dengan sda berlebih di sebuah archipelagic state, ujung-ujungnya kita ya seperti ini. Coba raba, endus dan periksa sekelilingmu. Ayo!

Lain halnya kalau kita hidup di lingkungan minim sda apalagi gersang tandus. Kita akan survive sejauh bisa bertahan dan mengembangkan seterbatas apapun sda yang ada disana.

Tapi dari kedua spektrum itu akan selalu ada kekecualian karena faktor internal manusia dan sebuah bangsa itu sendiri.

Kecualilah makhluk hidup jenis animal seperti kawanan semut yang hidup dan bergulat dalam kehidupan monoton pada sebuah sungkup atau siklus yang itu-itu juga. Sungkup itu bisa kebobolan kalau ada bencana katakanlah hujan sangat lebat dan pohon-pohon sekitar bertumbangan yang akan menghancurkan sungkup itu.

Dan kawanan semut yang survive dipastikan membangun kembali sungkup itu dengan model yang itu-itu lagi.

Di dunia manusia. AS misalnya sda-nya juga melimpah. Tapi maju baik ekonomi apalagi iptek. Amerika latin? Juga melimpah sda-nya, sayang tetap berantakan dalam segala hal. China juga kaya sda-nya dan baru sukses baik ekonomi maupun iptek setelah sadar jatidirinya sebagai adidaya tempo doeloe. Russia juga kaya sda dan kemudian maju pesat baik ekonomi maupun iptek setelah beralih sistem sepenuh hati sejak 1920-an.

Dunia Arab yang gersang tandus itu ternyata super kaya akan minyak. Itu dibuktikan oleh milyarder AS Paul Getty yang ngebor minyak disana nyaris seabad lalu. Deposit minyak di dunia Arab itu luarbiasa. Sudah trilyunan barel disedot tapi ya belum habis juga. Mereka kaya memang, sayang bukan dalam arti iptek. Dan kekayaan mereka ada batasnya dan bakalan habis karena tidak ada invensi dan inovasi internal.

Israel? Gersang dan tandus. Apalagi kekuasaan silih berganti sepanjang 2 milenium di wilayah itu. Dan begitu tegak berdiri pada 1948, ee langsung melejit. Why? Mental minoritas untuk bertahan hidup bahkan berkembang selama masa diaspora baik di Eropa maupun di Asia dan di Timur Tengah itu sendiri. Itulah yang membuat "The tiny Israel" menjadi kaya bahkan raksasa iptek sekarang ini, apalagi dia dikepung kl 21 negara Arab di sekitarnya yang haus darah tuk melenyapkan Israel hanya karena alasan Revisionisme ntah itu gegara legacy atau harga diri abu-abu atau apalah itu. Capek deh! Boleh dikata Israel hampir tak bisa bernafas untuk menyatakan bahwa tanah Israel sekarang adalah legacy dari Bapa Abraham sejak 5000-6000 tahun lalu, bahkan selama 2 milenium diaspora pun, meski dalam jumlah kecil atau minoritas toh mereka tetap eksis di Israel dan di seluruh kawasan timur tengah.

Nah, dalam konteks ancaman geo politis ala Hitler ini, Israel sejak perang Yom Kippur pada era Golda Meir tahun 1970-an, telah berkekuatan nuklir dan kini dengan segala macam iptek yang dikuasainya sebagaimana yang diperagakan sistem pertahanan Iron Dome belum lama ini, Israel now benar-benar negara iptek modern dan produsen senjata canggih baik untuk dirinya sendiri maupun untuk dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun