Setelah cukup lama hening, ee tiba-tiba muncul berita terbaru terkait rencana kenaikan tarif tiket masuk TN atau Taman Nasional Komodo, sebesar Rp 3,75 juta yang akan diberlakukan per 1 Agustus yad. Seperti kejadian Jurassic park sebelumnya, kabar mengagetkan ini menuai protes.
Presiden Joko Widodo mengatakan rencana kenaikan harga tiket masuk ke TN Komodo sebesar Rp 3,75 juta hanya berlaku di pulau yang ditetapkan sebagai wilayah konservasi, yi Pulau Komodo dan Pulau Padar, sementara tarif masuk ke Pulau Rinca dll tetap sama, yi Lokal Rp 5.000-7.500 per orang dan Manca Rp. 150.000-225.000. Tiket baru itu berlaku satu tahun penuh atau bisa dipakai berulangkali selama satu tahun.
Mengingat deadline semakin mendekat, warga dan para pelaku pariwisata di nucleus Labuhan Bajo khawatir. Keputusan drastis seperti itu akan berdampak turunnya jumlah wisatawan ke TN Komodo.
Namun pemerintah bersikeras menegaskan, kenaikan tarif untuk konservasi TN Komodo ini telah cukup lama digagas dan dibahas. Kalaupun warga belum juga puas, kami siap mendiskusikannya lebih lanjut, kata Menparekraf Sandiaga Uno belum lama ini kepada Kompas TV dan CNN Indonesia.
TN Komodo terdiri dari tiga pulau besar, yi Komodo, Rinca dan Padar serta beberapa pulau kecil di seputar dengan luas total sekitar 1.817 km2 termasuk wilayah darat sekitar 600 km2.
Komunitas pelaku ekonomi wisata disitupun belum terlalu besar seperti di BaIi, Toraja dan Danau Toba. Tapi dalam perjalanan konservasi komodo di lima pulau utama konservasi, komunitas wisata ini semakin membesar dan boleh jadi akan bersaing dengan komunitas serupa di Toba, Bali dan Toraja.
Kita lihat angka kunjungan wisatawan pada 2017 ada 117.102 orang, 2018 ada 176.830 orang, 2019 ada 221.703 orang dan angka kunjungan ini merosot drastis lantaran pandemi pada 2020 pada angka 51.618 orang.
Saya pikir kenaikan harga tiket masuk ke TN Komodo yang ditetapkan pemerintah sudah bagus karena peruntukannya memang untuk konservasi. Tidaklah mungkin zaman now segala sesuatunya harus serba disubsidi oleh pemerintah. Maka dengan cara sharing seperti itu, kita yakin balancing alam akan semakin baik di TN Komodo, karena belanja pemeliharaan, pengembangan dan kesehatan alam telah dilakukan secara bersama-sama dan berkualitas oleh pemerintah dan komunitas wisata nasional dan dunia.
Buat yang mau ngirit dalam melakukan traveling ke TN Komodo, silakan ke Pulau Rinca, Gili Motang dan Nusa Kode. Harga tiketnya tetap dan obyeknya ya sama ikon kadal purba yang bernama komodo. Kalaupun Pulau Komodo yang diinginkan, lha monggo tapi siap bayar tiket Rp 3,75 juta. Itu untuk satu tahun lo.
Boleh jadi moment penggelontoran harga tiket baru ini yang belum tepat. Maklumlah hingga sekarang pun kita masih di tengah pandemi. Kunjungan wisatawan sejak 2020 di awal pandemi merosot drastis. Kalaupun disebut-sebut kita akan segera memasuki new normal, tapi jelas diperlukan waktu dan kerja keras untuk mempromosikan sikon kepariwisataan kita sekarang, termasuk tentu KBRI-KBRI di seluruh dunia harus aktif mempromosikan kepariwisataan new normal dimaksud, termasuk harga tiket baru yang berlaku satu tahun penuh itu.