Misi Damai Jokowi di Teater Eropa
Presiden Joko Widodo (Jkw) terbang ke Eropa untuk membawa misi perdamaian dunia, yakni menghentikan perang Rusia dan Ukraina, demikian release pers via kanal YouTube Setpres pada Minggu pagi 26 Juni ybl.
Setelah penerbangan kl 13 jam dengan GIA-1, Jkw dan Ibu Iriana serta rombongan  tiba di Munich International Airport pada minggu 26 Juni ybl sekitar Pk 18.40 waktu setempat.
Jkw disambut Menteri Urusan Eropa dan Internasional, negara bagian Bavaria, Melanie Huml, Dubes RI untuk Jerman Arif Havas Oegroseno beserta isteri dan Athan RI Kolonel Budi Wibowo beserta isteri.
Jkw mengunjungi Jerman dalam rangka menghadiri KTT G7. Indonesia diundang selaku ketua presidensi G20. Indonesia adalah partner country untuk G7, karenanya Presiden Indonesia diundang untuk menghadiri KTT G7 sebagai ketua presidensi G20.
Dalam kesempatan ini Jkw akan mengajak negara-negara G7 untuk mengupayakan perdamaian di Ukraina. Tak hanya itu, Jokowi juga meminta para pemimpin G7 mencari solusi dalam menghadapi krisis pangan dan energi yang tengah melanda dunia.
Setelah dari Jerman, Jkw akan segera bertolak ke Ukraina. Di sana, ia akan bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk membuka dialog perdamaian dengan Rusia.
Ruang dialog memang haruslah dibuka untuk membangun perdamaian, karena perang apapun hanya akan menghasilkan kehancuran, apalagi perang Ukraina telah membuktikan rantai pasok pangan dunia terancam berat, karena Rusia dan Ukraina sebagaimana diketahui adalah gudang gandum dunia.
Dari Ukraina, Jkw langsung menuju Moskow untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin dengan misi yang sama, dimana Jkw akan mengajak Presiden Putin untuk membuka ruang dialog dan sesegera mungkin melakukan gencatan senjata dan menghentikan perang.
Setelah itu, Jkw dijadwalkan bertandang ke Uni Emirat Arab (UEA), dimana ia akan membahas sejumlah kerjasama di bidang ekonomi dan investasi. Misi ke UEA tak hanya dalam rangka kepentingan untuk Indonesia, juga untuk kepentingan negara berkembang lainnya di dunia. Jkw mengatakan akan berupaya mencegah rakyat negara-negara berkembang kian terperosok ke jurang kemiskinan dan kelaparan.