Aek Naoto Dan Traveling Ke Obyek Wisata Yang Masih Polos Di Tano Batak
Traveling ke Bali, sangat mudah mengucapkannya dan mudah pula mereka-rekanya karena Bali sudah lekat khusus di benak kita sebagai DTW (Daerah Tujuan Wisata Utama) di Indonesia.
Traveling ke tano Batak? Inilah yang jadi persoalan bagi kita? Yang pasti di benak orang yang menggemari traveling atau orang yang suka berwisata, traveling ke tano Batak hanya berarti berwisata ke Danau Toba.
Orang tak pernah diajari dengan pengajaran pariwisata yang benar bahwa Toba itu adalah salah satu nama sub-suku dari 5 suku utama orang Batak yang meliputi Batak Toba, Batak Angkola, Batak Karo, Batak Pakpak dan Batak Simalungun.
So, kalau traveling ke tano Batak hanya berarti "ngelencer" ke Danau Toba sebagai satu-satunya obyek wisata di tano Batak. Maka itulah kerancuan yang terjadi dalam pariwisata tano Batak.
Tak heran seorang Annette Horschmann pengusaha pariwisata berdarah Jerman di Tuktuk Samosir jadi bingung. Annette yang bersuamikan seorang Batak yi Antonius Silalahi selalu kebingungan kalau hanya Danau Toba dan Samosir saja yang dijual.
Berhubung Annette pemain lama di bisnis perakomodasian dengan bendera Tabo Cottage di Tuktuk Samosir, maka mujurlah bagi dia, cukup hanya melalui situsnya www.tabocottage.com, turis dari Eropa Barat khususnya tempat asalnya Germany bisa berdatangan traveling ke Danau Toba. Mereka datang bukan karena aura tano Batak, melainkan karena aura Danau Toba.
Inilah yang perlu diubah oleh pemerintah dan stake holder kepariwisataan tano Batak. Apalagi sekarang infrastruktur udara dan darat di nucleus pariwisata tano Batak yi Danau Toba dan pulau Samosir sudah bagus, maka pada tahap berikutnya kita harus bisa menunjukkan kepada dunia bahwa Danau Toba hanyalah salah satu obyek wisata alam saja di tano Batak.
Bisa saja termnya tetap, yi Traveling ke Danau Toba, tetapi harus dengan catatan bahwa perjalanan wisata itu banyak pilihannya. Kalau hanya satu doang, yi Danau Toba, syukur-syukur length of stay para turis bisa 2-3 hari.Â
Setelah ambil foto sana sini sono, ngopi, makan, sekadar gathering sesama turis di tempat akomodasi, sortir hasil fotografi sebelum tidur jelang tengah malam.Â