Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Gagalnya Upaya Perdamaian Russia-Ukraina Baru Saja Hanya Berarti Ukraina akan Segera Didemiliterisasi Sepenuhnya

1 Maret 2022   20:29 Diperbarui: 1 Maret 2022   20:32 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Missile Russia menghantam pangkalan militer Ukraina di Okhtyrka. Foto : Reuter Via Layanan Pers AD Ukraina. 

Tampaknya suara teriakan perang kini bergema di seluruh dunia. Hanya satu yang tersisa yi suara China.

Faktor China dan Tatanan Dunia Yang Baru

Saya pikir, China sudah berada di jalur yang benar, ketika ia menjembatani perundingan damai yang gagal baru saja. Bagaimanapun itu, China haruslah tetap konsisten mendorong perdamaian di Ukraina, dan harus terus melakukannya sekalipun Russia telah bergerak mendekati Kiev dengan skala penuh. Perang memang dapat menyebabkan irasionalitas dalam banyak kasus, tetapi perdamaian juga merupakan kekuatan keras yang sering dilupakan, dan selalu menjadi pemenang terakhir.

Jadi China harus terus bersikeras untuk mencapai perdamaian di Ukraina. Perlu diyakini bahwa, sekarang dan di masa yad, kekuatan yang mendorong perdamaian pasti akan menyatu menjadi potensi besar di dunia, dan China dapat sepenuhnya menjadi pemimpinnya disini. Salah satu pimpinan dunia dalam tatanan global yang baru pasca demiliterisasi Ukraina.

Lagian, tak ada perang yang abadi di dunia ini. Putin pada akhirnya menginginkan perdamaian, begitu juga Ukraina. Geopolitik selalu menekankan pada prediksi, penilaian dan pilihan.

Untuk melihat arah masa depan, dan mengatur diri sendiri sebagai pihak pemenang akhir dari perang. Itulah yang akan menjadi keputusan bijak yang sebenarnya.

Itu pulalah saatnya Presiden China Xi Jinping bertindak. Apa yang perlu dilakukan di masa depan adalah bersikeras pada pendekatan damai seperti itu, dan berusaha untuk menjadi pemimpin dari semua kekuatan damai.

Di dunia yang sudah serba mengeras saat ini, hanya dengan bersikeras pada perdamaianlah, China dapat menunjukkan kekuatannya, karena tidak ada yang lebih kuat dari kekuatan yang mendorong perdamaian sebagai kekuatan yang mustajab sekarang ini. Dengan semua orang fokus untuk memenangkan perang, lebih penting bagi China untuk memberi tahu dunia alternatif yang layak.

Kalaupun Zelenskyy and his gang terbekuk, China harus menuntun Russia sebaik-baiknya kemana semuanya akan dibawa dalam geopolitik baru di mandala Eropa. Jangan sampai ada yang brutal yang malah menghabisi Zelenskyy yang berarti ada kesempatan bagi Nato untuk memartirkannya nanti. Namanya ja Nato.

Bagi Indonesia, ending masalah Ukraina, yang terpenting langkah berikutnya adalah bagaimana agar tidak ada lagi Mafia Berkeley made in USA di regime siapapun nanti. He He ....

Joyogrand, Tue, March 01, 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun