Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Gagalnya Upaya Perdamaian Russia-Ukraina Baru Saja Hanya Berarti Ukraina akan Segera Didemiliterisasi Sepenuhnya

1 Maret 2022   20:29 Diperbarui: 1 Maret 2022   20:32 529
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Konvoi tentara Russia sepanjang kl 30 Km menuju Kiev. Foto :  AFP Via MaxarTech.

Rudal Russia tampaknya menghantam sebuah bangunan yang digunakan sebagai pangkalan oleh militer Ukraina. Disitu juga terdapat depot bahan bakar. Seorang pejabat setempat mengklaim bahan peledak yang digunakan Russia mengandung bahan bakar, meskipun klaim itu belum dapat dikonfirmasi secara independen. Video serangan menunjukkan asap hitam tebal di atas kota.

Untuk membuktikan perintah Putin yang sekarang ini ingin segera melucuti Ukraina, mengutip Sputnik International gambar satelit yang diambil pada hari Senin menunjukkan konvoi militer Russia terlihat sekitar 40 mil (64 km) di sebelah barat laut Kiev. Perusahaan AS Maxar melaporkan konvoi itu panjangnya kl 30 Km. Maxar, yang menyodorkan serangkaian citra satelit tentang pembangunan militer Russia di perbatasan Ukraina, juga mengatakan pengerahan pasukan darat tambahan dan unit helikopter serang darat terlihat di Belarus selatan, kl 30 Km sebelah utara perbatasan Ukraina.

Missile Russia menghantam pangkalan militer Ukraina di Okhtyrka. Foto : Reuter Via Layanan Pers AD Ukraina. 
Missile Russia menghantam pangkalan militer Ukraina di Okhtyrka. Foto : Reuter Via Layanan Pers AD Ukraina. 

Provokasi Bodoh Nato

Sejauh ini Tentara Russia telah menghancurkan 1.146 Fasilitas Militer Ukraina -- demikian Jubir Kemhan Russia Mayjen Igor Konashenkov.

Sejak awal operasi khusus, militer Russia telah menyerang 1.146 objek infrastruktur militer Ukraina, di antaranya 31 pos komando dan pusat komunikasi Angkatan Bersenjata Ukraina, 81 sistem rudal anti-pesawat S-300, Buk M-1 dan Osa, serta 75 stasiun radar, juga dalam operasi taktis Angkatan Udara Russia telah menghancurkan 6 kolom kendaraan lapis baja angkatan bersenjata Ukraina. Selain itu, 311 tank dan kendaraan tempur lapis baja lainnya, 42 pesawat dan helikopter (termasuk di darat), 51 peluncur roket ganda, 147 artileri lapangan dan mortir, 263 unit kendaraan militer khusus Ukraina berhasil dihancurkan, kata Konashenkov.

Perang di medsos memang semakin gencar, bahkan melihat medsos Indonesia sendiri  terasa lucu. Mereka main sambar saja video-video liar yang banyak diposting di media barat seperti France 24, DW, CNN, Wapo, USA Today, The Guardian, Mirror, Le Monde, NBC dst. Haqul yakin tak ada wartawan barat yang berani meliput langsung di Ukraina. Kalaupun ada postingan aneka video, itu adalah dari pemerintah Ukraina dan warga lokal tanpa konfirmasi. Hebatnya lagi Hananya Naftali YouTuber Israel begitu gegabah memposting aneka video seakan perlawanan Ukraina tak ubahnya Rambo yang tengah mengamuk. Beberapa kenderaan militer ringan Russia yang rusak terbakar diperagakan, tanpa terlihat dimana jejak prajuritnya. Dunia pun sempat bingung sampai beberapa jenderal Nato pensiunan diundang sejumlah media untuk bernarasi ada apa dengan tentara Russia. Terjadi lagi kebodohan para pemimpin Nato disini, sebagaimana diungkap mantan presiden AS Donald Trump kepada Foxnews. Padahal ibarat musik klasik dalam orkestrasi besar, saat kegaduhan seakan Ukraina adalah Rambo yang adalah provokasi pihak underdog dalam hal ini pemerintah Ukraina dan Nato, Russia sedang mengatur irama, hingga ke nada pianissimo yang lembut dengan hanya seorang vilolis saja yang bermelankolis dalam sebuah kerinduan atas nama cinta, dan kini musik dalam orkestrasi besar itu menggelegar dalam nada allegro. Bagaimana tidak Ukraina di mata Russia telah membuktikan dirinya sebagai agen rekrutan baru Nato yang berkoar-koar soal HAM dan segala macam dengan gaya komedian yang tak lagi lucu.

Coba, Presiden Ukraina Zelenskyy telah mengajukan permohonan untuk bergabung dengan UE dalam sebuah langkah simbolis. Brussels telah mengisyaratkan adanya perbedaan pendapat di dalam Nato untuk permintaan ini; FIFA  melarang Russia tampil di Piala Dunia Qatar. Sebuah pernyataan bersama dari badan sepak bola dunia dan UEFA Eropa mengatakan tim nasional dan klub Russia dilarang bermain sampai menunggu pemberitahuan lebih lanjut; Rubel Rusia jatuh 30% terhadap dolar AS sebelum pulih sedikit. Itu terjadi setelah negara-negara Barat bergerak untuk memblokir beberapa bank Russia dari sistem pembayaran internasional SWIFT dan untuk membatasi penggunaan Russia atas cadangan mata uang asingnya yang besar. Ketiga hal ini hanya menambah runyam keadaan dimana Putin telah memastikan itu jauh sebelumnya sehingga meluncurlah nuclear alert yang diperintahkannya kepada para panglima Russianya.

Putin telah membaca semua hiruk pikuk agresif yang menyerang kebijakan geopolitisnya di Ukraina, sebagaimana telah saya uraikan sebelumnya sebagai content analysis dari pidato Putin 24 Pebruari ybl.

Pertempuran sengit malam ini di Kiev menerangi langit malam Eropa dan Ukraina. Tentara Russia, dengan keunggulan mutlaknya, semakin mendekati pusat kota Kiev. Pada saat yang sama, negara-negara Barat juga telah meninggalkan berbagai pertimbangan sebelumnya dan mencapai konsensus, yang berarti bahwa mereka bersedia membayar biaya yang signifikan untuk itu. Mereka telah begitu gegabah memotong sistem SWIFT Rusia, dan mulai mengalirkan bantuan militer skala besar kepada Ukraina. Untuk pertama kalinya, angkatan bersenjata darurat Nato melakukan mobilisasi penuh, dan 40.000 tentara mulai dikerahkan ke perbatasan Ukraina. Tentara Inggeris juga telah dikerahkan ke perbatasan Ukraina untuk pertama kalinya setelah PD II,

Dunia barat di bawah AS seakan jadi Hawkish dadakan sekarang ini dengan segala kepongahan sebagai blok yang merasa memenangkan Perang Dingin begitu Uni Soviet berantakan kl 30 tahun lalu dengan menafikan semua perjanjian dengan Uni Soviet yang reinkarnasinya sesungguhnya sekarang ini adalah Federasi Russia di bawah Vladimir Putin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun