Mohon tunggu...
Parlin Pakpahan
Parlin Pakpahan Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang pensiunan pemerintah yang masih aktif membaca dan menulis.

Keluarga saya tidak besar. Saya dan isteri dengan 4 orang anak yi 3 perempuan dan 1 lelaki. Kami terpencar di 2 kota yi Malang, Jawa timur dan Jakarta.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

5 Cara Menjaga Otak Anda Tetap Tajam Seiring Usia

14 Februari 2022   08:32 Diperbarui: 14 Februari 2022   08:36 340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5 Cara Menjaga Otak Anda Tetap tajam Seiring Usia

Terinspirasi dari bermacam tulisan tentang hari tua, dimana banyak kekhawatiran akan begini begitu begono terkait atrofi atau penurunan kemampuan ragawi kita, maka saya tertarik merangkumnya menjadi sebuah tulisan berikut yang semoga bermanfaat bagi mereka yang tengah menjalani hari tuanya.

Sebelum lebih jauh Saya berterimakasih sekali kepada beberapa Kompasianer yang telah menuliskan kekhawatiran itu. Kekhawatiran itu kemudian saya gabung dengan pemikiran Sarah Lenz Lock, wakil presiden senior dan direktur eksekutif dari Dewan Global untuk Kesehatan Otak; Angelina Sutin, profesor psikologi di Florida State University; hasil penelitian yang diterbitkan pada tahun 2017 di Journals of Gerontology; pendapat ilmiah Sara Lazar, seorang ahli saraf di Harvard Medical School; Dr. Nikolaos Scarmeas, profesor neurologi di Universitas Columbia dan hasil studi tahun 2017 oleh Sutin, psikolog Florida State University. Terimakasih juga kepada berbagai media seperti time.com, kompas.com, Elle dll.

Bagian-bagian penting dari otak cenderung mengalami atrofi atau penurunan seiring bertambahnya usia -- namun pemindaian otak beberapa orang berusia 70 tahun mirip dengan pemindaian otak pada orang berusia 20 hingga 30 tahun. Hasil penelitian menunjukkan kebiasaan yang baik dapat membuat pikiran tetap tajam selama proses penuaan. Terlepas dari stereotip, penurunan kognitif tidak dapat dihindari seiring bertambahnya usia, dan mengadopsi kebiasaan gaya hidup sehat dapat secara signifikan mengurangi risiko demensia di kemudian hari.

Mulailah bersosialisasi

Isolasi sosial meningkatkan risiko demensia hingga 50% pada orang dewasa yang lebih tua. Penyebabnya tidak salah lagi. Namun, Anda tidak perlu mengumpulkan sebanyak mungkin pendamping; beberapa teman dekat sudah cukup. Alih-alih mencari teman sebanyak mungkin, fokuslah untuk membangun lingkaran sosial yang memuaskan kebutuhan pribadi Anda, seperti menghabiskan lebih banyak waktu dengan tetangga, menjadi relawan di pusat komunitas, atau mengadopsi hewan peliharaan.

Satu masalah penuaan yang umum, gangguan pendengaran, dapat menghalangi sosialisasi. Menarik diri secara sosial mungkin lebih mudah daripada berurusan dengan rasa malu karena kehilangan pendengaran. Cobalah memperbaikinya. Mengatasi gangguan pendengaran sangatlah penting untuk kesehatan otak. Sebuah studi tahun 2019 menemukan bahwa kinerja kognitif menurun untuk setiap kehilangan pendengaran 10 desibel - dan stres karena kesepian membuat kadar kortisol naik, yang dapat membahayakan otak dari waktu ke waktu.

Jika bersosialisasi secara langsung tidak memungkinkan, terhubung dengan orang lain secara online mungkin dapat membantu. Dalam satu penelitian yang diterbitkan pada tahun 2017 di Journals of Gerontology, setelah manula belajar menggunakan Facebook, mereka mendapat skor lebih tinggi pada tes memori ketimbang orang dewasa yang lebih tua yang tidak menggunakan Facebook.

Berlatih relaksasi

Stres adalah bagian alami dari kehidupan, dan mengelola stres yang menantang Anda, dapat memotivasi dan membantu Anda dalam mendukung kesehatan otak. Relaksasi juga sama pentingnya. Studi oleh Sara Lazar, seorang ahli saraf di Harvard Medical School, menunjukkan bahwa daerah otak yang terlibat dalam fokus dan perhatian lebih tebal pada orang yang berlatih meditasi. Musik adalah penghilang stres hebat lainnya, sebagian karena dapat dilakukan dan didengarkan bersama teman-teman, yang dapat memaksimalkan efeknya pada umur panjang kognitif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun