Joan Baez dan Jesse Yang Dirindu Melodious
Janganlah pernah memfanatiki aliran dalam musik. Sebaiknya apresiasi saja sebisanya semua aliran dalam permusikan, termasuk ndangdut dan gambus padang pasir meski tak harus membayangkan diri jadi Lawrence of Arabia. Itu tuh serdadu Inggeris yang sudah dianggap sebagai Pangeran Arab di masa imperialisme barat merambah Asia Afrika dan middle east. He He ..
Utak-atik gathuk koleksi lagu-lagu jadul yang tercopy rapi dalam MP3 saya belum lama ini, eh ketemu Joan Baez. Dan eh lagi begitu mendengar sebuah nomor berjudul Jesse. Lagu itu terpaksa saya ulangi beberapa kali. Joan atau bukan nih. Tapi dalam Jesse suara itu asli Joan Baez. S
ayapun terpaksa bikin opini baru bahwa Jesse adalah sejatinya seorang Joan Baez. Dalam Jesse, suara Joan begitu bening dan syahdu mengalir tidak seperti nada-nada galak aksi protes Joan dalam kebanyakan lagunya yang adalah gambaran penolakannya terhadap berbagai ketimpangan di AS dan dunia.
Joan Baez -- sebelum lebih jauh - yang terlahir 9 Januari 1941 sebagai Joan Chandos Baez adalah penyanyi folk Amerika, penulis lagu, musisi dan aktivis. Perempuan Amerika berdarah latin yang panjang umur dan tetap sehat hingga usia 81 sekarang disamping pencipta lagu folk kontemporer, juga mencipta lagu-lagu bermuatan protes sosial. Joan Baez berkarier di dunia musik lebih dari 55 tahun. Musisi kreatif ini telah menghasilkan lebih dari 30 album.
Fasih berbahasa Spanyol dan Inggeris, ia juga merekam lagu dalam 6 bahasa. Joan selalu dikaitkan dengan penyanyi folk, meski musiknya beranekaragam, khususnya sejak counterculture pada 1960-an, dimana Baez melintasi segalanya mulai dari folk rock, pop sampai ke lagu country dan musik gospel.
Joan juga menggubah dan menyanyikan karya komposer lain seperti The Allman Brothers, The Beatles, Jackson Browne, Leonard Cohen, Woody Guthrie, Violeta Parra, The Rolling Stones, Pete Seeger, Paul Simon, Stevie Wonder dan banyak lagi lainnya. Dalam tahun-tahun terakhir, Baez juga sukses menggubah lagu-lagu modern seperti karya Ryan Adams, Josh Ritter, Steve Earle dan Nathalie Merchant. Rekaman terbarunya meliputi banyak topik lagu dan materi yang berkaitan dengan isu sosial.
Kangen Joan atau paling tidak pengen tahu Joan, lihat dan nikmatilah Abum Classics Joan Baez hasil kompilasi 1986 yang fokus pada rekaman A & M record perioda 1972-1976. Album yang direlease pada pertengahan 1980-an ini, sangat signifikan dalam kompilasi pertama Joan Baez bertampilan CD dan boleh dikata merupakan salah satu koleksi terlengkap karya musik Joan pada 1970-an. CD ini juga bagian dari seri kompilasi artis-artis yang bergabung dalam label A & M record.
Sebagian besar lagu yang ada di album Classics ini muncul lagi dalam Greatest Hits Joan Baez yang direlease tahun 1997. Semuanya itu ada dalam daftar lagu berikut : (1) "Diamonds & Rust" (Joan Baez), (2) The Night They Drove Old Dixie Down (Robbie Robertson), (3) Simple Twist of Fate (Bob Dylan), (4) Imagine (John Lennon), (5) In The Quiet Morning (Mimi Florida), (6) Best of Friends (Farina), (7) Forever Young (Bob Dylan), Prison Trilogy (Billy Rose - Joan Baez), (9) Jesse (Janis Ian), (10) Children and All That Jazz (Joan Baez), (11) Please Come To Boston (Dave Loggins), (12) Never Dreamed You'd Leave in Summer (Stevie Wonder/Syreeta Wright), (13) Gracias A La Vida (Violeta Parra), (14) Sweeter for Me (Joan Baez), (15) Love Song to a Stranger (Joan Baez), (16) Dida (Joan Baez), (17) Amazing Grace (Traditional).
Jesse yang ditulis Janis Ian adalah salah satu lagu yang terdapat dalam album ini. Joan yang biasa bergitar ritmis, dalam Jesse tiba-tiba menjadi pemetik gitar melodious khas Joan Baez - yang baru saya sadari - pada gitar akustiknya. Jesse terasa begitu klasik romantique syahdu menyentuh disini, ketimbang Jesse yang dibawakan oleh Roberta Flack, Janis Ian si penulis lagu itu sendiri, bahkan Jesse yang dibawakan oleh Diva Inggeris yi Shirley Bassey.