Waspada Omicron Songsong Nataru 21-22
Menuju Nataru 21-22 yang kian mendekat ini sepertinya terlihat lebih adem sedikit dibandingkan suasana tahun lalu. La Nina atau si gadis cilik nakal baru sekali unjuk gigi ketika Depok dan Bogor disapu puting beliung skala mini beberapa waktu lalu dan Covid-19 yang semakin pianissimo dan tak lagi nge-metal, belum menunjukkan tanda-tanda mengamuk seperti Juli lalu melalui varian Delta.Â
Dipukul KO ya belum memang. Kl mirip ditabokin tmt Agustus dan hasilnya Tuan Covid nan bandel ini hanya pingsan atau persisnya tiarap sambil intip-intip kapan bisa nyerang lagi.
Tapi tadi pagi setelah tegukan kedua kopi Arabika Kerinci Kayu Aro yang adalah kopi favoritku kl 1 tahun terakhir ini dan baru saja mau nyalain Dji So kam alias Dji Sam Soe, eh terbaca di headline Jakpost edisi kemarin yi Presiden Jkw mengimbau bangsa ini agar tenang.Â
Lho? Ya, Jkw merespon laporan kasus pertama Omicron baru saja persis di Jakarta. Pesakitannya adalah seorang pekerja kebersihan di bekas perkampungan atlet di Jakarta yang diubah menjadi fasilitas karantina dan rumah sakit darurat Covid-19 tahun lalu setelah mewabahnya virus corona.
Otoritas kesehatan mengambil swab hidung dari semua petugas kebersihan di fasilitas tsb pada 8 Desember ybl sebagai bagian dari skrining Covid-19 reguler dan menemukan tiga hasil positif. "Pihak berwenang kemudian mengirimkan sampel ke laboratorium Depkes untuk sekuensing seluruh genom dan pada hari Rabu ditemukan salah satunya memiliki varian Omicron," demikian Menkes Budi kepada JakPost Kamis ybl.Â
Pasien berinisial N itu tidak memiliki riwayat bepergian ke luar negeri. Kemungkinan ybs terpapar virus Omicron karena bersentuhan dengan pelancong internasional yang diisolasi di kampung atlet. Masih belum jelas apakah pihak berwenang telah melacak pasien yang menularkan virus ke N. Menkes mengatakan N tidak menunjukkan gejala dan tes PCR terbaru sekarang untuk ybs telah kembali negatif.
Selain N, pemerintah telah menemukan lima kasus suspek Omicron lainnya melalui tes PCR jenis tertentu yang dapat mendeteksi S-gene target failure (SGTF), yang merupakan salah satu pengidentifikasi mutasi Omikron.Â
Dua dari lima tersangka kasus tsb merupakan WNI yang baru saja kembali dari Inggeris dan AS serta tiga lainnya merupakan warga negara China yang sedang berkunjung ke Manado, Sulawesi Utara. Ketiga orang tsb saat ini masih menjalani karantina di Manado. "Kami sedang melakukan sekuensing genomik pada sampel mereka dan kami berharap hasilnya tiga hari dari sekarang," demikian Menkes Budi sebagaimana dikutip JakPost.
Pemerintah sejauh ini belum menemukan indikasi penularan kepada masyarakat luas sejak N tinggal di kampung atlet dan lima kasus tersangka semuanya telah dikarantina di fasilitas kesehatan.Â
Apa yang diketahui sejauh ini ya diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan karakteristik Omicron, tetapi bukti awal menunjukkan varian baru lebih menular daripada varian Delta. Namun, gejala yang disebabkan oleh varian Omicron dianggap lebih ringan daripada gejala Delta.