apa yang kalian pikirkan ketika mendengar kata "ZINA" ? , mungkin beberapa dari kalian akan memikirkan tentang salah satu zina yang dianggap halal oleh anak anak jaman sekarang, Pacaran. Terdapat berbagai macam jenis zina, Zina ain yaitu ketika seseorang memandang lawan jenisnya dengan rasa hawa nafsu (zina mata). Zina qalbi yaitu ketika memikirkan atau berimajinasi tentang lawan jenis dengan perasaan senang dan bahagia (zina hati). Zina ucapan (lisan) yaitu ketika membicarakan lawan jenis yang diikuti dengan perasaan senang (mulut). Â Bagaimana sikap kalian untuk menghindari perbuatan ini? .
Perkenalkan, ARUMI NASHA RAZETA. Arumi Nasha Razeta atau kerap di panggil Nasha, seorang santriwati daerah depok yang dikenal dengan paras nya yang cantik. Selain parasnya yang cantik, Nasha juga dikenal karna kecerdasannya, ia sujdah mewakili berbagai perlombaan tingkat provinsi atau non provinsi. Pada suatu saat, di tahun ajaran baru banyak santriwan dan santriwati yang mendaftar ke pondok pesantrennya, ia bertemu Adzam Athaulah atau kerap dipanggil Atha. Setelah mengenali seorang bernama Atha, semua mulai berubah.
"NASH! ditungguin atha di belakang" panggil Zaela, wajah Nasha terlihat sumringah betapa ia merindukan Atha. "sepi gak?" tanya Nasha ragu, kalau ia ketahuan, dirinya dan Atha akan dalam bahaya. "Tenang aja, ku pastiin aman" . Mereka bertemu disana, sebuah pertemuan yang seharusnya tidak terjadi, penyesalan seumur hidup untuk keduanya. "Halo, Nash." sapa Atha, "THAAAAA, aku capek baanget huhuhu akhir akhir ini pelajaran susah masuk ke kepala" rengek Nasha, Atha memegang kedua tangan Nasha lalu menenangkannya dan memberinya beberapa saran. "NASH! BAHAYA, KALIAN KETAHUAN, TADI AKU DENGAR KA JOVE MELAPORKANNYA" teriak Zaela, keduanya panik atas apa yang diberi tahu Zaela.
"KALIAN BERDUA TAU KALAU KALIAN TELAH MELANGGAR PERATURAN PONDOK!?", keduanya hanya menunduk tidak bisa berucap sepatah katapun. "Nasha, saya kecewa. Kalian apa tidak ingat materi yang saya berikan 3 Minggu yang lalu?", Nasha mendongak "tentang zina, ustad." "betul, kalian ingat apa yang akan kalian dapatkan di akhirat kelak?" "ingat, Ustadz" kini Atha yang menjawab, timbul rasa bersalah antar keduanya.
5 cambukan....6....7.. di cambukan ke 15, tubuh Atha terjatuh tidak kuasa menahan sakit di punggung nya. "Bawa Atha ke ruang kesehatan." perintah seorang Ustadz, sorenya Nasha dan Atha diminta untuk melaksanakan Shalat Taubat di tengah lapangan.Â
Nasha sangat malu, dirinya yang dahulu selalu dipuji ustadz dan ustadzah, begitupun teman temannya. Kini ia di cap sebagai Santriwati yang pertama kali nekat berhubungan dengan lawan jenis di pondoknya. Ia bersumpah ia tidak akan mengulangnya lagi, setelah kejadian itu ia tidak pernah bertemu dan berhubungan dengan Atha, ia berusaha untuk memperbaiki nama baik dirinya dan keluarganya.
Ditulis Oleh: Sayla Afifah
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H