Seiring berjalannya waktu, sesuatu hal dapat dengan mudah masuk dan diterima oleh orang - orang. Semakin majunya teknologi membantu kita untuk mendapat informasi dari berbagai negara dengan mudah. Tidak hanya itu, proses jual beli jadi lebih mudah dan praktis di kaca internasional. Berbagai barang dapat kita dapatkan hanya dengan memesannya dari handphone. Kemudahan inilah yang menimbulkan dampak negatif bagi UMKM di Negara Indonesia.Â
Indonesia sendiri memiliki banyak sekali UMKM di setiap kotanya, tetapi semakin hari semakin berkurang karena sepinya peminat. Orang - orang lebih memilih berbelanja melalui handphone atau online karena jenis barang yang dijual lebih lengkap hingga merek luar negeri. Ditambah, generasi muda zaman sekarang atau lebih dikenal dengan sebutan Gen Z, lebih memilih untuk mengonsumsi segala hal yang bermerek dari luar negeri. Mereka terlalu gengsi untuk memakai barang lokal dan lebih memilih untuk bergaya hidup mewah dengan memakai barang barang bermerek luar negeri. Mereka menganggap barang lokal memiliki kualitas yang kurang bagus dari barang bermerek luar negeri.
Kebiasaan inilah yang membuat UMKM Indonesia menurun. Padahal, produk dalam negeri memiliki kualitas tinggi hingga di ekspor ke berbagai negara. Salah satunya adalah baju, tidak banyak orang yang mengetahui bahwa baju bermerek luar negeri di produksi di negara Indonesia.
Tentunya, mengubah kebiasaan bergaya hidup mewah tidaklah mudah. Namun, jika dibiasakan pasti akan terbiasa. Sayang sekali kalau minat produk lokal randah. Padahal produk lokal memiliki kualitas yang tinggi yang dapat bersaing dengan negara negara lain. Oleh karena itu, buanglah rasa gengsi itu dan mulailah menggunakan produk lokal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H