Dalam upaya meningkatkan pemahaman dan keterampilan komunikasi antar-budaya (Intercultural Communication Skill), dosen Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya dan dosen Universiti Malaysia Perlis (UniMAP) melakukan kegiatan pengabdian masyarakat bersama di Sekolah Internasional Sabilul Rahmah (Sabilul Rahmah International Islamic Boarding School [Sabira-IIBS]) pada tanggal 11/10/2023. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkaya wawasan siswa dan meningkatkan keterampilan mereka dalam berkomunikasi dengan individu dari latar belakang budaya yang berbeda.
Dr. H. Cecep Achmad Chudori, S.S., M.Pd., Pendiri dan kepala sekolah SMA Sabira-IIBSÂ saat membuka kegiatan menyampaikan bahawa "Kolaborasi ini merupakan langkah positif dalam memperkuat hubungan antar-institusi pendidikan dan menciptakan lingkungan belajar yang inklusif. Kegiatan pengabdian masyarakat ini dihadiri oleh empat dosen dari UniMAP dan lima dosen dari Untag Surabaya, yang bersama-sama memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat pendidikan di Sabira-IIBS".
Selain itu, Dr. Pariyanto, M.Ed., dosen FIB Untag Surabaya saat memberikan paparan kepada para siswa menyebut bahwa "Salah satu tujuan utama dari kegiatan ini adalah mengembangkan keterampilan komunikasi antar-budaya siswa. Dengan semakin globalnya dunia, kemampuan untuk berkomunikasi dengan orang-orang dari berbagai latar belakang budaya menjadi sangat penting. Melalui berbagai kegiatan, siswa diajak untuk lebih memahami keberagaman budaya dan belajar bagaimana berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki nilai, norma, dan tradisi yang berbeda", tuturnya.
Kegiatan pengabdian masyarakat ini melibatkan serangkaian kegiatan interaktif yang dirancang khusus untuk meningkatkan keterampilan komunikasi antar-budaya. Dosen dari UniMAP juga berbagi pengalaman pribadi mereka dan memberikan wawasan tentang pentingnya memiliki keterampilan komunikasi yang efektif dalam lingkungan multikultural.
Prof. Ir. Ts. Dr. R. Badlishah Ahmad., dosen dari UniMAP merespon "Intercultural communication skill is important because it helps establish harmonious relationships and avoid conflict when working across different countries or regions. It is also necessary to understand and communicate with others in an appropriate manner on a cross-cultural scale", saat ditanya urgensi belajar budaya lain dalam konteks belajar bahasa asing oleh Wildan, Siswa SMA Sabira-IIBS dalam sesi diskusi.
Siswa Sabira-IIBS terlibat aktif dalam kegiatan praktis, seperti simulasi interaksi antar-budaya dan permainan peran. Hal ini bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada mereka dalam menanggapi dan beradaptasi dengan situasi komunikasi yang beragam.
Kolaborasi antara Untag Surabaya dan UniMAP ini memberikan dampak positif yang signifikan, bukan hanya bagi siswa Sabira-IIBS, tetapi juga bagi para dosen yang terlibat. Mereka mendapatkan pengalaman berharga dalam mengelola kegiatan pengabdian masyarakat, berkolaborasi lintas batas budaya, dan membangun jaringan dengan rekan-rekan dari negara yang berbeda.
Dalam dunia yang semakin terhubung secara global, keterampilan komunikasi antar-budaya menjadi kunci kesuksesan personal dan profesional. Melalui kegiatan seperti ini, siswa dapat mengasah kemampuan mereka dalam memahami, menghormati, dan berkomunikasi dengan individu dari berbagai latar belakang budaya, menciptakan pondasi yang kuat untuk masyarakat yang lebih inklusif dan saling memahami