Keterampilan menyampaikan gagasan dalam bahasa Internasional (Bahasa Inggris) merupakan salah satu tujuan dalam belajar bahasa Inggris. Sebagian besar orang perlu berbicara di depan publik dan kemampuan bicara ini dapat meningkatkan kepercayaan diri si penutur serta merupakan sebuah pencapaian yang nyata. Tentu kemampuan berbicara tidak muncul secara otomatis, melainkan perlu latihan yang cukup, apalagi berbicaranya dalam bahasa Inggris.
Ide serupa disampaikan oleh Abigail Kafleri Wijaya, peraih juara 1 National English Speech Contest (NESC) 2023 yang diselenggarakan oleh Program Studi Sastra Inggris Untag Surabaya yang bekerjasama dengan Himpunan Mahasiswa Program Studi Sastra Inggris (HIMASI) pada tanggal 25 Maret 2023 secara daring. Dengan tema “Juvenile Delinquency”, Siswi SMA Fransiskus Bandar Lampung ini mengungkapkan “saya belajar banyak bagaimana mengatur gesture di depan kamera, menyesuaikan suara saya agar enak didengar audience dan juga menambah pengetahuan saya tentang kenakalan remaja”
Selain Abigail, Ni Made Wulan Cahyani, peraih juara 2 dari SMAN 1 Kuta Utara Bali dan Adhinda Tri Gustinova, peraih juara 3 dari SMAS Sabilillah Sampang Madura menyampaikan bahwa “menang dalam kontes ini bukanlah tujuan utama mengikuti perlombaan, namun yang terpenting adalah bagaimana dapat mengekspresikan gagasan dan gagasan tersebut dapat didengar oleh masyarakat umum”
Pada NESC 2023 ini terdapat juga juara harapan 1 yang diraih oleh Kayla Adristi Julianda (SMAN 7 Banjarmasin), juara harapan 2 yang diraih oleh Anastasia Michelle Widjaja (SMAN 2 Bondowoso) dan juara harapan 3 yang diraih oleh Wardah Sayyidah Ummah (MAN 4 Jombang). Mochammad Rafli Pontoh, ketua pelaksana kontes ini menuturkan bahwa NESC 2023 merupakan event tahunan yang rutin diadakan sejak tahun 2021 dan diikuti oleh sekitar 250 siswa/siswi SMA/SMK sederajat di seluruh Indonesia.
“Kegiatan ini penting dilakukan karena kemampuan berbahasa inggris sangat diperlukan di era ini. social media juga semakin marak digandrungi jadi kemampuan berbicara dan berekspresi amat diperlukan. Lewat kegiatan ini semoga dapat menambah soft skill mereka untuk bekal awal mempersiapkan diri dalam menghadapi dunia perkuliahan nantinya. Kegiatan ini juga diharapkan menjadi ajang siswa/siswi untuk memperluas relasi dan menambah kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris dan dapat menjadi salah satu batu pijakan agar siswa/siswi menemukan minat dalam bidang bahasa”, sambung Rafli.
Prize giving ceremony atau acara penyerahan hadiah pada para pemenang kontes dihadiri oleh Ketua Program Studi Sastra Inggris Untag Surabaya, Dr. Pariyanto, M.Ed.
Dalam sambutannya, beliau menyebutkan bahwa ajang ini adalah wadah bagi siswa/siswi yang berbakat dalam pidato bahasa inggris. "Melalui NESC 2023 ini, Program Studi Sastra Inggris Untag Surabaya mewadahi para siswa berbakat dalam bidang pidato berbahasa Inggris di tanah air. Bagi para pemenang, terus tingkatkan prestasimu ke level kontes Internasional, jangan berhenti dan puas dengan apa yang sudah anda raih saat ini. Kami siap menerima para pemenang untuk melanjutkan kuliah di Program Studi Sastra Inggris Untag Surabaya melalui jalur prestasi apabila anda berminat", ungkapnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H