Mohon tunggu...
Paris Ohoiwirin
Paris Ohoiwirin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyelesaikan pendidikan terakhir di sekolah tinggi Filsafat Seminari Pineleng, Sulawesi Utara. Gemar membaca dan menulis tema-tema sastra, sejarah dan filosofis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Peristiwa yang Menjadi Tonggak Sejarah (8): Shih Huang Ti Menyatukan Tiongkok

6 Agustus 2023   07:58 Diperbarui: 9 Agustus 2023   20:52 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tembok Besar Tiongkok/heike2hx (pixabay.com)

Shih Huang Ti adalah salah satu kaisar paling dikenal dalam sejarah Tiongkok. Bahkan dalam ulasan sejarah dunia, kaisar Tiongkok ini lebih sering dibicarakan ketimbang kaisar Tiongkok yang lain.

Tindakan-tindakan kaisar ini sangat berpengaruh dalam sejarah Tiongkok, karena dinasti yang didirikan olehnya menjadi contoh bagi dinasti-dinsti berikutnya di negeri itu. 

Setelah Konfusius, Shih Huang Ti dapat dipertimbangkan menjadi orang yang paling berpengaruh dalam peradaban Tiongkok. Ironisnya, Shih Huang Ti memusuhi ajaran Konfusianisme dan para pengikutnya.

 

Munculnya Shih Huang Ti

Sebelum Shih Huang Ti muncul sebagai penguasa tunggal atas tanah Tiongkok, terjadilah masa di mana negeri itu masih berada dalam keadaan berperang. Setelah runtuhnya dinasti Zhou di Utara Tiongkok, wilayah kerajaan itu terpecah dalam 7 kerajaan kecil yang saling memerangi satu sama lain: Qi, Yan, Zhao, Han, Wei, Chu, dan Qin. 

Saat itu, Shih Huang Ti adalah pengeran yang bernama Ying Zheng dari negeri Qin, yang wilayahnya berada di pinggiran Barat kumpulan negara-negara yang berperang ini.

Negara Qin tidak memiliki keunggulan dalam kebudayaan dan secara geografis cukup terisolir dan kurang strategis. Keadaan seperti itu membuat orang keheranan mengapa negara yang kecil dan tak berpengaruh seperti Qin dapat menyeruak maju dan menonjol sebagai penguasa?

Jawabannya utamanya terletak pada Ideologi yang diterapkan Qin.  Mereka menerapkan legalisme dan berfokus pada penekanan akan ketaatan pada hukum dan pengembangan kekuatan militer. Legalisme bersifat praktis dan pragmatis serta tidak menaruh perhatian kepada hal-hal metafisik seperti kebenaran, kebajikan, dan kesopanan yang cenderung lebih diperhatikan kerajaan lain.

Satu-satunya kebajikan yang diakui adalah ketaatan pada hukum penguasa serta pemusatan kekuasaan negara, yang sering menghalalkan cara-cara yang otoriter dan kejam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun