Manusia bisa belajar dari apa pun dan dari siapa pun. Kali ini kita akan belajar dari karakter seekor hewan yang sangat sering dijadikan lambang pada organisasi, baik itu negara maupun organisasi kemasyarakatan lainnya.
Tercatat negara-negara terkenal yang memakai lambang elang adalah Amerika Serikat, Jerman, Rusia dan Polandia. Mengapa negara-negara itu menggunakan Elang sebagai lambang Negara? Keberanian dan kecerdikan Elang telah lama melegenda. Elang akan terbang tinggi dan mengincar targetnya dari atas. Saat targetnya lengah, dengan cekatan cakarnya akan menyerang mangsanya hingga tak berdaya. Elang memiki mata yang tajam dan cermat.
Negara yang menggunakan lambang Elang menharapkan kejayaan dalam berbagai pertarungan dengan negara lainnya. Mereka mengharapkan dominasi dan karakter yang kuat.
Namun Elang tidak hanya tentang kegagahan dan keperkasaan. Elang juga tentang penderitaan dan kesakitan, suatu rasa yang tidak bisa dihindari dalam suatu proses transformasi.
Â
Pilihan yang berat saat berumur 40 tahun
Elang adalah salah satu hewan yang memiliki umur hampir sama dengan manusia. Ia dapat hidup sampai umur 70 tahun bahkan lebih.
Pada umur 40 tahun, Elang harus menghadapi suatu kenyataan yang begitu berat. Kukunya begitu panjang hingga melengkung, sehingga membuatnya tidak dapat mencengkram mangsa. Bulu sayapnya begitu lebat sehingga menghambatnya untuk terbang tinggi dan bermanuver lincah. Paruhnya begitu panjang sampai melengkung. Hal ini membuatnya kesulitan untuk mematuk mangsa atau bahkan hanya untuk sekedar memakan makanannya.
Pada kondisi tersebut, sang elang harus memilih: bertransformasi atau menunggu kematian. Jika ia tidak bertransformasi maka kematian akan menjemputnya dan ia tidak akan mencapai usia 70 tahun.
Namun proses transformasi ini penuh dengan rasa sakit. Seekor elang yang memilih menjalani proses ini harus mengurung diri selama sebulan penuh. Ia akan mencabuti semua kuku-kukunya, juga mencabuti bulu-bulunya. Tidak sampai di situ, ia pun akan membentur benturkan paruhnya di tebing batu untuk menghancurkannya. Setelah proses yang sangat menyakitkan itu ia akan menunggu sampai kuku, paruh dan bulunya tumbuh kembali. Setelah semuanya berlalu, sang Elang siap untuk kembali mengudara dan mencari mangsa.