Kebangkitan, Kejayaan dan Keruntuhan
Lima ribu tahun yang lalu manusia mulai mendiami pesisir sungai Nil karena daerah sekitarnya cocok untuk bertani. Berkat permukaan airnya yang tinggi dan lumpurnya yang membuat subur tanah di sekitarnya, para petani dapat bertani dan memanen hasil dua kali setahun.
Peradaban Mesir didahului oleh kehadiran dua kerajaan kembar yang mendiami daerah tepi sungai Nil. Kerajaan itu diberi nama sesuai daerah yang mereka tempati. Kerajaan Mesir hulu mendiami daerah hulu sungai nil dan Kerajaan Mesir hilir menguasai daerah hilir sungai Nil.
Dua kerajaan inilah yang menjadi cikal bakal peradaban Mesir yang tumbuh dari keberadaan sungai Nil sebagai sumber kehidupan manusianya. Oleh karena itu, peradaban ini sering juga disebut sebagai "hadiah sungai Nil."
Pada sekitar tahun 3150 SM, seorang raja Mesir Hulu Bernama Narmer (beberapa sumber menyebut Menes) berhasil menaklukkan Kerajaan Mesir Hilir dan menyatukan dua kerajaan ini, dan memulai sebuah kerajaan dan peradaban besar yang berlangsung selama tiga millennium.Para sejarahwan sering membuat periodisasi atas sejarah panjang mesir ke dalam tiga periode besar: zaman Kerajaan Mesir Tua; Zaman Kerajaan Mesir pertengahan dan Zaman Mesir Baru.
Mesir mengalami kejayaan pada periode kekaisaran Mesir baru. Pada saat itu, Kerajaan Mesir memperluas teritori kekuasaan mereka sampai ke suriah dan Palestina. Kestabilan juga menyebabkan Mesir menjadi negara kaya raya. Raja-raja yang membawa Mesir pada puncak kejayaan adalah Amenhotip III, Akhenaton dan Raamses II.Â
Kerajaan Mesir mengalami keruntuhan pada tahun 525 SM. Serangan bangsa Persia di bawah komando Kambyses mengakhiri kejayaan Mesir.
Stuktur Sosial dan pemerintahan
Raja yang memerintah atas Mesir bergelar firaun dan dipandang sebagai dewa yang hidup dan harus disembah oleh segenap rakyat. Raja menempati tempat tertinggi dalam piramida kekuasaan dan sosial, disusul oleh para pejabat tinggi pemerintahan, lalu para rohaniwan disusul para seniman. Para petani menduduki tempat terbawah dalam piramida sosial bangsa Mesir.
Sistem kepercayaanÂ