Mohon tunggu...
Paris Ohoiwirin
Paris Ohoiwirin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyelesaikan pendidikan terakhir di sekolah tinggi Filsafat Seminari Pineleng, Sulawesi Utara. Gemar membaca dan menulis tema-tema sastra, sejarah dan filosofis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Jerman, Negeri Pemikir dan Penyair

21 Februari 2023   19:42 Diperbarui: 5 Maret 2023   21:25 1344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di front Eropa Barat, Jerman berhasil menahan gerak pasukan Inggris dan Prancis yang memiliki pasukan yang lebih besar dari pasukan Jerman sendiri. Bahkan Jerman juga mampu menghadapi Rusia dan Italia pada saat bersamaan. Namun keputusan politik yang bercorak indivdualistik dan arogan membuat Jerman kekurangan teman. 

Walaupun sangat kuat, akhirnya Jerman harus tunduk setelah salah satu negara industri terbesar saat itu, Amerika Serikat turun tangan. Walaupun sebenarnya Jerman masih bisa berperang, keadaan dalam negeri yang tidak kondusif membuatnya harus menyerah agar tidak terperosok lebih jauh ke dalam kehancuran yang lebih besar.

Seolah mengulangi tragedi yang buruk, Jerman kembali memunculkan seorang maniak kuasa yang akan dikenal sebagai biang keladi konflik paling mematikan dalam sejarah: Perang dunia II. 

Orang itu adalah Adolf Hitler. Adolf Hitler sebenarnya bukanlah warga negara Jerman namun Austria, namun ia sangat mengagungkan negeri Jerman dan tergolong sebagai seorang nasionalis fanatik jerman

Bak cerita dongeng, mantan gelandangan di kota Wina ini dalam waktu singkat dapat meraih kekuasaan tertnggi di Jerman, ketika negara itu mengalami kebangkrutan seusai perang dunia I. 

Lewat propagandanya, ia memulai suatu perang urat saraf melawan musuh-musuh Jerman. Ia mengambinghitamkan kaum Yahudi dan komunis sebagai penyebab kekalahan Jerman di Perang dunia I. 

Di bawah kekuasaan Hitler, Jerman kembali jatuh ke dalam sebuah perang berskala global yang dikenal sebagai perang dunia II. Perang ini memobilisasi lebih banyak prajurit dan memakan korban lebih banyak, serta menjerumuskan lebih banyak bagian dunia ke dalam konflik secara langsung.

Kali ini Jerman harus kembali menghadapi Inggris dan Perancis. Italia saat itu berubah menjadi kawan berkat kesamaan ideologinya. Bersama dengan mereka, Jepang ikut membantu di wilayah Timur. 

Berkat penguasaan teknologi yang maju dan pengerahan tentarasecara kilat, Jerman mengalami banyak kemenangan pada awal perang, bahkan salah satu negara musuh yang paling kuat, yakni Prancis dapat diduduki.

Atas ulah Jepang yang menyerang Amerika, negara raksasa itu kembali terjun untuk membantu Prancis dan Inggris yang sudah mulai terdesak di Eropa. Seolah sejarah terulang. Dengan bergabungnya Amerika Serikat, Jerman terdesak. 

Pada bulan April 1945, negara yang sudah terluka itu harus kembali menelan kekalahan yang memalukan. Sekutu Jerman, yakni Jepang ikut menyerah beberapa bulan kemudian, pada bulan Agustus pada tahun yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun