Mohon tunggu...
Paris Ohoiwirin
Paris Ohoiwirin Mohon Tunggu... Guru - Guru

Menyelesaikan pendidikan terakhir di sekolah tinggi Filsafat Seminari Pineleng, Sulawesi Utara. Gemar membaca dan menulis tema-tema sastra, sejarah dan filosofis

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Thomas Alfa Edison, Kisah Inspiratif Penemu Terbesar dalam Sejarah

21 Januari 2023   10:45 Diperbarui: 21 Januari 2023   11:03 2082
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

                                                                                               Thomas Alfa Edison (https://pixabay.com)

Setiap orang yang pernah bersekolah setidaknya pernah mengetahui tentang tokoh Thomas Alfa Edison (1847-1931). Ia adalah penemu serba bisa dari Amerika serikat. Salah satu penemuannya yang paling mengguncang dunia adalah bola lampu efesien yang menarangi kelamnya malam. Selain itu, Edison juga merupakan manusia pertama yang berhasil merekam suara lewat fonograf ciptanyaanya. Ia juga orang yang memelopori teknologi perfilman lewat penemuan kinetoskop.

Thomas Edison telah dikenal sebagai penemu yang paling produktif sepanjang zaman. Selain menemukan bola lampu dan fonograf, ia juga menemukan sekitar 3000 penemuan lainnya. Oleh karena jasanya yang sangat besar, majalah life menempatkannya sebagai seorang figur yang paling berpengaruh di milenium kedua.  Banyak orang beranggapan bahwa Thomas Alfa Edison sukses berkat kegeniusannya. Namun ia sendiri menganggap ada hal lain yang lebih penting dari kegeniusan yakni kerja keras. Ia sendiri pernah mengatakan bahwa keberhasilan adalah 1% bakat dan 99 % kerja keras.

Namun siapa sangka, salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah modern itu pada awalnya dianggap bodoh. Guru yang mengajarnya di sekolah dasar bahkan menyebutnya sebagai anak berotak udang. Sebenarnya hal ini lebih disebabkan karena ketidakmampuan gurunya melihat bakat Edison. Ia terlalu banyak bertanya dan hal itu membut gurunya kesal. Padahal, orang yang suka bertanya adalah orang yang kreatif dan memilliki sikap ingin tahu yang tinggi. Karena anggapan itulah, gurunya mengeluarkan dia dari sekolah. 

Sejak dikeluarkan dari sekolah karena dianggap sebagai murid yang dungu, ibunya berusaha keras mendukungnya dengan memberinya pelajaran secara mandiri di rumah. Edison sendiri berusaha keras menjadi orang pandai dengan membaca ratusan buku. Usaha keras dalam membaca buku itulah yang membuatnya menjadi seorang yang berpengetahuan luas. 

Thomas Alfa Edison juga adalah pribadi yang memiliki kuriositas yang tinggi. Bahkan sejak kecil, ia sangat suka membuat eksperimen atau percobaan-percobaan sains. Beberapa percobaan itu bahkan aneh dan nyeleneh. Ketika berusia 6 tahun, ia pernah mencoba menetaskan telur ayam dengan cara mengeraminya layaknya induk ayam. Ketika berusia 12 tahun ia mulai mencari uang sendirian dengan berdagang koran yang ia buat sendiri. Namun bisnisnya itu tidak menghalanginya untuk tetap bereksperimen. Ia melakukan ekspesimen di sebuah gerbong tua pada stasiun kereta api tempat ia menjajakan korannya. Suatu ketika eksperimennya itu membuat gerbong tersebut terbakar. Kondektur yang marah datang menamparnya. Kejadian ini sangat berpengaruh dalam menurunkan kemampuan mendengarnya.

Walaupun diterpa berbagai masalah, Edison adalah orang yang pantang menyerah. Karakter kerja keras Edison selalu diperlihatkannya ketika ia melakukan banyak penemuan. Untuk menemukan bola lampu saja, ia perlu mencoba sekitar 3000 jenis kawat yang berbeda untuk menghasilkan kawat filamen yang pas. Untuk penemuan ini, tiga hari tiga malam ia tidak tidur. Semua kerja keras itu hanya untuk satu penemuan dan belum terhitung kerja kerasnya untuk ribuan penemuan lainnya. Karakter ini tetap ia tunjukkan sampai usia senjanya, walaupun ketulian yang ia derita semakin parah.

edison-di-laboratorium-63cb42b34addee697562d6d4.jpg
edison-di-laboratorium-63cb42b34addee697562d6d4.jpg
                                                                                      Edison di laboratoriumnya (https://id.pinterest.com)

Edison juga merupakan seorang  visioner. Sebelum membuat penemuannya, Edison telah memiliki visi tentang hal yang ingin dicapai. Ia lalu merumuskan beberapa strategi untuk mewujudkan hal yang diimpikan itu. Ketika menciptakan bola lampu, ia memiliki visi untuk menerangi dunia dengan lampu buatannya; lampu yang praktis dan murah, yang dapat menjangkau semua orang. Ia tak akan berhenti sebelum visinya itu terwujud. Pada akhrinya seluruh Amerika bahkan seluruh dunia diterangi dengan bola lampu listrik penemuannya.

Dunia modern sangat berhutang kepada Edison. Tanpanya, malam akan kelam dan aktifitas kita akan terbatas di siang hari saja. Kita tidak akan mengenal teknologi perekaman suara dan tidak mungkin menikmati hiburan film. Penemuan-penemuan luar biasa Edison sungguh-sungguh unik dan berada di luar jangkauan pemikiran para ilmuan teoretis manapun pada saat itu. Hal-hal yang ia temukan nampak bagai sihir di dunia modern.  Pria yang dijuluki "tukang sihir dari Menlo Park" ini menghembuskan nafas terakhirnya pada tanggal 18 Oktober 1931. Amerika Serikat menghormati penemu terbesar mereka itu dengan mematikan lampu di seluruh negeri mereka sejenak pada saat kematian Edison.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun