Melepas Lara
Berdesih jiwa yang lara,
Menatap langit derai air mata,
Jalan tanpa henti, tak sampai jua,
Hati meronta tanpa suara,
Rindu mati berharap lepas,
Tak kuasa kembali melepas landas,
Berjalan tanpa tujuan yang jelas,
Seakan dalam kematian namun bernapas,
Illahi sang maha pencipta yang penuh cinta,
Sadarkan hamba mentari masih di sana,
Kadang bersembunyi tapi tetap bercahaya,
gambaran diri yang sebenarnya,
Ketika angin bertiup, kembali membuka,
Cahanya akan kembali menyinari Dunia,
Berhenti sembunyi dengan menutup mata,
Bangkitkan semangat yang membara,
Melepas lara...
Membuka mata mumbuang hampa,
Semua duka akan terlupa,
senandung terdengar bahagia,
menyambut hidup yang nyata.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H