Mohon tunggu...
Funk_ane
Funk_ane Mohon Tunggu... Administrasi - penyendiri

Diam di sudut ruangan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Melepas Lara

5 Juli 2019   10:14 Diperbarui: 5 Juli 2019   10:22 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Melepas Lara

Berdesih jiwa yang lara,
Menatap langit derai air mata,
Jalan tanpa henti, tak sampai jua,
Hati meronta tanpa suara,

Rindu mati berharap lepas,
Tak kuasa kembali melepas landas,
Berjalan tanpa tujuan yang jelas,
Seakan dalam kematian namun bernapas,

Illahi sang maha pencipta yang penuh cinta,
Sadarkan hamba mentari masih di sana,
Kadang bersembunyi tapi tetap bercahaya,
gambaran diri yang sebenarnya,

Ketika angin bertiup, kembali membuka,
Cahanya akan kembali menyinari Dunia,
Berhenti sembunyi dengan menutup mata,
Bangkitkan semangat yang membara,

Melepas lara...

Membuka mata mumbuang hampa,
Semua duka akan terlupa,
senandung terdengar bahagia,
menyambut hidup yang nyata.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun