Aku memiliki keluarga yang lengkap namun berantakan, sampai kadang Aku berpikir keluarga itu adalah mimpi buruk dalam hidupku. Aku memiliki 2 kakak dan 3 adik dan orang tua yang sibuk sendiri.Â
1 kaka perempuanku sudah menikah dalam kehidupan yang tidak jauh berantakan, 1 lagi kakak laki laki ku menghilang dan hidup bebas. Dan 3 adikku yang paling menyayangkan mereka yang kadang harus tinggal di rumah Nenek berhari hari agar bisa di perhatikan.
Namun setelah mengetahui semua hal tentang Panji, membuatku berpikir tentang kata sukur...! Aku masih baik baik saja dan masih punya banyak waktu untuk memperbaiki semuanya. Aku tidak perlu merusak diri untuk mengalihkan perasaanku. Walau bagaimanapun aku sangat mencintai keluargaku bahkan melebihi diriku sendiri.
Aku tidak ingin adik adikku yang belum mengerti tentang apapun akan merasakan perasaan yang aku rasakan selama ini.
Aku mulai melakukan banyak hal agar keluarga kami lebih sering berkumpul, mulai dari makan bersama bermain bersama,
Dan hubungan ku bersama Panji pun semakin dekat kami mulai saling merindukan, saling menghawatirkan, dan semakin banyak menghabiskan waktu bersama.
Tanpa Aku sadari, Aku jatuh cinta pada Panji, setahun lebih sudah kami bersama, Aku sudah berada di dalam lubang yang aku buat sendiri. aku ingin selalu melihatnya, bersamanya setiap waktu. Namun walau begitu aku masih tetap sama, Aku masih lebih peduli pada diriku sendiri.
Karena sadar dengan perasaan yang aku rasakan, perasaan nyaman yang semakin hari membuatku betah. Perasaan cinta yang semakin kuat. akupun mulai menghindari panji, dari awal aku tidak pernah berniat menyukai Dia, hubungan kita hanya sebatas kata dan harus tetap seperti itu.
Aku sudah di akhir tahun masa SMA ku, dan sudah waktunya aku menyudahi hubungan dengan Panji  karena aku tidak berniat melanjutkan sekolah, dan tidak berniat nikah muda apalagi bersama peria seperti panji. Walau aku sadar sudah lama waktu dan hatinya hanya untukku. Dia sungguh mencintaiku bahkan lebih dari apa yang aku pikirkan.
Dia bahkan berubah banyak, Panji mulai mencari pekerjaan, mandiri dan meninggalkan sepenuhnya hal hal buruk yang dulu sering ia lakukan.
Aku akui aku mencintainya juga, tapi tidak berharap sedikitpun memilikinya. itu hal bodoh yang membuat diriku sendiri pusing saat memikirkannya.