Mohon tunggu...
Funk_ane
Funk_ane Mohon Tunggu... Administrasi - penyendiri

Diam di sudut ruangan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Hubungan Sebatas Kata "Cinta Pertama"

20 November 2018   10:58 Diperbarui: 20 November 2018   11:33 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poto by @ma'wa kaily

Aku sadar dengan siapa aku berhadapan, peria yang sudah ahli dalam urusan wanita, sorang play boy yang terbiasa menyakiti para cewek dengan kemanisanya bukan hanya itu mabuk-mabukan, hura-hura dan bertengkar adalah hobinya yang masih rutin di lakukan. Panji pacaran dengan ku bukan karena menyukaiku namun agar bisa menyombong diri pada orang-orang kalau dia bahkan bisa pacaran dengan Orang yang baru sehari dia kenal. Dia bisa memacari gadis yang baru saja mulai tumbuh,

Tidak munkin ada cinta di antara Aku dan Panji, karena hubungan yang kita mulai hanya untuk mendapatkan keuntungan masing-masing.

Hari berlalu begitu saja semua berjalan dengan baik. Aku masih sibuk dengan diriku sendiri dengan kepuasan yang aku harapkan, menghabiskan waktu ke berbagai tempat yang indah bersama teman-temanku. Mencoba ini dan itu... aku menikmati masa SMA ku tanpa melewatkan satupun. Karena aku punya banyak sahabat yang akan terus mengisi waktu ku.

Pacaran tapi tidak seperti orang pacaran pada umumnya, kami tidak sering berbagi kabar, tidak saling peduli. Aku tidak pernah menghubungi Panji bahkan walaupun dia menghilang tanpa kabar sampai dua minggu. Tak terasa sudah dua bulan berlalu.

Panji mulai merasa ada yang aneh, dan penasaran dengan sikapku dia mulai lebih sering datang berkunjung yang semula kita ketemuan sekali dalam sepekan menjadi tiga kali, yang semula menelponku sekali dalam tiga hari sekarang selalu menghubungiku setiap hari sepulang sekolah dan sebelum tidur.

Aku melalui waktu bersama Panji seperti anak kecil kami bermain seperti anak yang berusia 5 tahun. Jadi jika kita bersama kami selalu penuh dengan canda tawa kadang kami bermain ABC, menyanyikan lagu anak, berbagi kisah lucu yang pernah kami lewati. Dan sebagainya.

Sampai kami menjadi semakin dekat, menjadi teman curhat, ntah mengapa Panji mempercayakan ku menampung berbagi macam cerita kehidupannya yang ternyata cukup mengerikan. Di awali dengan perpisahan orang tuanya ketika dia menginjak usia 10 tahun hingga kehadiran sosok ibu tiri yang tidak pernah terbayangkan. Yang perlahan merusak dirinya.

Panji hanya lulusan SD, karena putus sekolah di tahun keduanya SMP. Dan semenjak itu dia bergaul dengan pemuda pemuda nakal yang membawanya ikut terjerat ke dalamnya. Hidup orak-orakan, gonta ganti pacar adalah caranya bertahan untuk tetap bisa menikmati hidupnya.

Sekarang dia hanya memiliki sebuah penyesalan dan terus mencari cara agar tetap bisa menjalani hidup seperti orang lain. Panji mulai sakit sakitan karena telalu banyak minum alkohol dan barang terlarang lainnya di kehidupannya dulu.

Tentu saja dia sudah banyak melewati banyak hal, di saat aku baru menginjak usia 16 dia sudah berusia 27 tahun, benar kita punya jarak usia yang cukup jauh... namun karena ketampanannya jarak itu tertutupi karena dia bahkan lebih manis dari pada aku.

Selama ini Aku juga merasa berada di sudut tergelap di bagian Dunia ini.  Merasa tersisihkan dari orang-orang yang aku sayangi. Banyak hal tidak aku sukai tapi terus aku lakukan, aku adalah salah satu anak yang tidak di pedulikan orang tuanya, salah satu anak yang terus menyaksikan pertengkaran orang tuanya, dan salah satu anak yang kadang tidak berharap di lahirkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun