Mohon tunggu...
Parida Tusilmi
Parida Tusilmi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Negeri Jakarta

Mahasiswa Sosiologi di Universitas Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Perlukan BLT Menjadi Prioritas Jaringan Sosial?

3 April 2024   06:48 Diperbarui: 3 April 2024   06:48 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Meskipun dalam beberapa tahun terakhir Indonesia mengalami peningkatan ekonomi, namun masalah kemiskinan masih belum dapaT diselesaikan. Indonesia sebagai negara berkembang masih harus menghadapi berbagai tantangan dalam mengatasi kemiskinan. Kemiskinan menjadi masalah nyata yang tidak dapat dihilangkan dengan mudah. Untuk mengatasi masalah tersebut pemerintah telah membuat kebijakan-kebijakan yang ditujukan kepada masyarakat untuk membantu mereka keluar dari masalah kemiskinan. Salah satunya adalah dengan memberikan Bantuan Langsung Tunai (BLT). Bantuan langsung tunai adalah program pemerintah yang diselenggrakan atas Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2008 tantang pelaksanaa program pembangunan  langsung tunai (BLT) untuk rumah tangga sasaran (RTS). BLT berupa pemberian kompensasi uang tunai, pangan, jaminan kesehatan, dan pendidikan. BLT memiliki target dengan tiga tingkatan yaitu hampir miskin, miskin, dan sangat miskiin, baik yang bersyarat (conditional cash transfer) maupun tidak bersyarat (unconditional cash transfer) untuk membantu masyarakat miskin memenuhi kebutuhan hariannya.

Namun, apakah BLT harus menjadi prioritas jaringan sosial?. Prioritas dari jaringan sisal sendiri seringkali berbeda-beda, ini tergantung pada konteks sosial, ekonomi, dan politik dari suatu negara. Dalam pengelolaan jaringan sosial umumnya muncul beberapa prioritas seperti tentang kesejahteraan masyarakat, butuhnya perlindungan bagi kelompok rentan, pemberdayaan masyarakat, peningkatan akses terhadap pendidikan dan keterampilan, dan penaggulangan kerja. BLT sebagai program pemerintah untuk membantu kesejahteraan masyarakat masih kurang efektif untuk membantu masyarakat keluar dari kemiskinan. Hal ini disebabkan oleh banyaknya penyalahgunaan terhadap dana bantuan yang diberikan oleh pemerintah tersebut. Dana bantuan yang harusnya digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan malah digunakan untuk hal-hal yang kurang penting seperti membeli baju dan rokok. Penyalahgunaan ini terjadi karena kurangnya pendampingan untuk masyarakat miskin yang masih kurang dalam pengetahuan dan kemampuan untuk menyejahterakan diri sendiri. Kurangnya pendampingan ini juga membuat pengawasan persyaratan menjadi kurang ketat dan banyak masyarakat yang harusnya tidak layak malah memalsukan datanya agar mendapatkan dana bantuan tersebut.

Bantuan langsung tunai memili bebrapa fungsi penting dalam masyarakat, yaitu:

  • Dapat memberikan bentuan kepada masyarakat miskin untuk meringankan beban ekonomi mereka terutama pada masa-masa sulit seperti seperti bencana alam atau pandemi Covid-19 yang terjadi pada periode 2019-2022 lalu.
  • BLT juga dapat jaminan untuk kesejahteraan sosial karena dapat membantu menjaga stabilitas sosial dengan tidak membiarkan masyarakat yang rentan atau terpinggirkan terjerumus dalam kemiskinan yang lebih dalam.
  • Dapat membantu memfasilitasi masyarakat untuk mengakses layanan penting seperti kesehatan dan pendidikan.

BLT memiliki manfaat yang sama dengan beberapa prioritas umum jarigan sosial, yaitu sebgai modal untuk kesejahteraan dan memberikan kesempatan kepada masyarakat miskin untuk membangun kemampuan untuk terlepas dari kemiskinan sehingga mereka tidak perlu lagi bergantung pada batuan pemerintah. Namun, karena kekurangnya seperti yang telah disebutkan sebelumnya, masyarakat malah jadi bergantung pada BLT.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa prioritas jaringan sosial tergantung pada konteks sosial, ekonomi, dan politik dari suatu negara. BLT dapat menjadi salah satu prioritas jaringan sosial dengan beberapa pertimbangan dari fungsi BLT seperti:

  • BLT dapat menjadi bantuan untuk mengurangi beban ekonomi masyarakat yang terdampak dari kehilangan pekerjaan akibat situasi tertentu, seperti pandemi Covid-19.
  • BLT dapat menjadi Solusi instan untuk masyarakat yang tidak memiliki penghasilan tetap atau sangat rendah untuk memenuhi kebutuhan mendesak masyarakat.
  • Meningkatkan daya beli dan konsumsi yang dapat membantu memulihkan perekonomian dan meningkatkan stimulus ekonomi.
  • Mengurangi tingkat kemiskinan dan ketimpangan pada msyaraka miskin, sehingga membantu memberikan jalan untuk keluar dari kemiskinan.

Namun, BLT tidak perlu enjadi prioritas jaringan sosial karena tidak dapat menjadi Solusi jangka panjang untuk mengatasi kemiskinan atau masalah sosial lainnya. Diperlukan strategi yang lebih efisien dan berkelanjutan dalam jaringan sosial, seperti misalnya pada pemberdayaan ekonomi masyarakat, pelatihan kerja, pembangunan infrasturktur, dan investasi dalam pendidikan yang dapat menjadi Solusi jangka panjang. Berikut ini juga bebrapa alasan mengapa BLT tidak perlu menjadi prioritas jaringan sosial.

  • BLT hanya memberikan bantuan jangka pendek dan tidak berkelanjutan.
  • Bantuan langsung tunai cenderung tidak mendorong pengembangan kepasitas seperti keterampilan atau pendidikan yang dapat membantu meningkatkan taraf hidup mereka.
  • BLT menciptaka ketergantungan nagka panjang sehingga masyarakat miskin tidak mau lagi mencari solusi lain untuk keluar dari masalah kemiskinan.
  • Penyaluran BLT tidak merata dan masih kurang adil untuk mereka yang membutuhkan dan masih rentan terhadap korupsi maupun nepotisme.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun