Mohon tunggu...
Fahri
Fahri Mohon Tunggu... Lainnya - Employee

Belajar dan Berbagi Menyenangkan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hadirkan Semangat

1 Februari 2017   09:51 Diperbarui: 1 Februari 2017   10:05 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari mulai gelap, gerimis hujan mulai turun membasahi taman dan pepohonan sekitar. Tidak seperti hari biasanya, saat itu terlintas dalam benak pikiran yang membayangi suatu harapan dan impian untuk menikmati hidangan dalam berbagi rasa saling memberi saat suka dan duka dengan mereka yang masih bertarung dalam penak dan kerasnya arus kehidupan.

Tidak sedikit diantara saudara kita yang ada diluar sana berjuang dan bersusah payah untuk mencari secercah harapan demi memenuhi kebutuhan hidup sang buah hati dan keluarga tercinta. Hari dan waktu yang dilalui terkadang menjadi penantian berkepanjangan yang belum bisa menjanjikan kepastian untuk setiap detik usaha yang telah digelutinya.

Namun mereka tidak putus asa untuk terus berjuang melangkah menembus terjalnya jalan dalam meraih kebahagian hidup. Mereka yakin dengan berlalunya waktu akan membawakan harapan hidup yang akan lebih baik, semangat yang dimiliki bukan hanya bermodal cerita yang tak kunjung berbuat akan tetapi mereka hadir untuk mengapainya dengan semangat bahwa kenikmatan, kesenangan, kebahagian, kesuksesan akan didapatkan dengan meniatkan hati untuk bersungguh membawa perubahan dalam mengarungi samudera kehidupan yang diawalnya lelah dan letih.

Penantian panjang tidak harus terkabulkan saat itu juga, akan tetapi bisa jadi dihari esok, pekan depan, bulan yang akan datang, tahun berganti atau bahkan di negeri yang abadi kelak. Berbagai persoalan yang dihadapi akan memotivasi jiwa-jiwa pejuang yang tak mengenal lelah dan letih, mereka terus memaksakan untuk menghadirkan spirit petarung dalam melengkapi sandang dan papan.

Telah kita saksikan dan dengarkan sendiri banyak tokoh dan pejuang yang lahir dari titik pijak yang tidak ada kini menjadi sukses, dari biasa menjadi luar biasa, berawal dari mencari kini sudah dicari entah itu sebagai narasumber, keynote speaker, pemateri, inovator, motivator atau profesi lainnya.

Pesona kenikmatan dan ketenaran mungkin tak pernah tersirat dibenak pikir mereka untuk bisa seperti itu pada akhirnya, akan tetapi yang ada hanya membangun opini dan cara pandang yang positif untuk meraih yang terbaik pada goresan pena tinta kenangan guna melahirkan karya besar dalam masanya.

Karya-karya yang didesign dengan untaian kata yang sejuk nan indah menuai banyak hikmah yang penuh manfaat, berbagai kisah-kisah yang tertuang dalam lembaran kertas menjadi sejarah yang tak pernah terlupakan. Setiap ide dan gagasan yang diinsipirasikan mengobarkan dan membakar jiwa raga untuk terus berdiri tegak dibarisan terdepan dalam menghalau para musuh yang akan mengintai dan kemudian menyerang.

Tidak berhenti hanya sampai disitu saja, setiap karya-karyanya terus eksis dan dipersembahkan untuk negeri yang tercinta. Alur ceritanya lmerupakan cerminan dari pengalaman hidup yang dilaluinnya. Maka mata mana yang tak berkaca saat membaca lembaran - lembaran kisah yang menakjubkan, lisan siapa yang tak terucap selain kekaguman dan sanjungan karena kata dan tindakan yang sejalan beriringan.

Ingat...!!!

Ada 3 pijakan yang hendaknya difokuskan dalam mewujudkan hakikat dari karya nyata

1. Masa pra produktif ; jiwa muda hadir untuk belajar terus tanpa pantang menyerah, kekuatan penuh menjadi sumber energi, serta ditemani sang waktu yang terus menanti.

2. Masa produktif ; kekuatan ada, semangat pada level tertinggi ditunjang financial yang cukup untuk aktif berbuat dengan pola pikir yang briliant walau waktu sudah mulai meninggalkan.

3. Pasca produktif ; kekuatan mulai berkurang walau didukung dengan keuangan yang berlimpah akan tetapi waktu hanya diliputi dengan keheningan.

Tiga fase adalah pilihan untuk memikirkan keberadaan saat ini, jika kita berada di fase 1 maka bergeraklah terus untuk bergerilya, berkelana, berpetualang untuk berjuang pada fase selanjutnya, sementara yang sudah berpartisipasi pada fase 2 ayo hasilkan karya sekreatif mungkin dengan usaha dan ikhtiar yang maksimal sebagai kumpulan bahan pembelajaran yang bermanfaat bagi kader bangsa yang menanti, sehingga saat berada di fase 3 akan dinikmati dan dirasakan dari jerih payah dengan penuh tawa dan senyum

"Salam"

Fahri Hamid

Kelas Saad Daar El Salam

Pukul 08.45

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun