Mohon tunggu...
MUHAMMAD FARID AL BUCHORI
MUHAMMAD FARID AL BUCHORI Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - SISWA KELAS 12 MIPA 4 SMAN 1 WALED

PELAJAR

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dua Kata Bermakna Beda

5 Maret 2024   11:30 Diperbarui: 5 Maret 2024   11:32 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 

Puisi Luka karya Surtadji, Calzoum bachari Judul dua kata bermakna beda Sutardji Calzoum bachari adalah Seorang penyair kontemporer terkemuka Indonesia. kelahiran 24 juni 1941, la dijuluki Sebagai Presiden penyair Indonesia dan diberi gelar datuk seri Pujangga utama, beliau mendapatkan penghargaan Anugerah Seri Dewan Kesenian Jakarta (1977). The S.E.A Write Award (1999).

"ha ha"
1976

Dua kata yang berekspresi tertawa tetapi kenapa dikatakan luka? ha ha, Seorang itupun tertawa?. ha ha, Seorang itu pun bahagia?, ha ha, Seorang itu pun ceria?, ternyata tidak.


Seorang tertawa belum tentu bahagia, Seorang bahagia belum tentu ceria, Seorang ceria belum tentu tertawa. Dengan itu puisi luka 2 kata singkat dan jelas memiliki makana yang dalam.
Setiap orang memiliki cerita berbeda-beda. Setiap cerita memiliki alurnya. Seseorang menyembunyikan keadaan dengan cara tertawa. Terkadang seseorang yang sering menghibur dan tertawa paling kenceng mereka memilik luka yang sangat dalam. Mereka bingung bagaimana mereka menceritakan lukanya dan mereka belum punya tempat seseorang yang dipercayai.


Terkadang mereka melampiaskan lukanya dengan cara menghibur orang lain seolah-olah menjadi badut dan tertawa paling kenceng agar lukanya tidak diingat kembali.


saat malam hari dan disaat sendiri tempat mereka kembali memikirkan cerita ( kembali setelan pabrik), kenapa selalu bergadang? Hanya angin malam dan suasana hening yang mereka tunggu terkadang memutarkan musik untuk sebagai pelengkapnya, mereka memikirkan  luka yang membekas amat dalam, hanya sebuah percintaan meninggalkan luka yang sedalam lautan. Dan mereka menutupi keadaannya dengan cara yang berbeda-beda. Ada yang sibuk memperbaiki diri sendiri, ada yang sibuk mempermainkan hobi,ada yang ganti pasangan, dan bahkan ada yang membahayakan diri sendiri.


Sungguh banyak cara untuk menutupi keadaan dan mengubah lukanya sedalam lautan agar kembali tenang. Yang bersedih belum tentu bersedih. Yang tertawa belum tentu tertawa. Yang bersedih akan kembali tertawa. Yang terluka belum tentu akan tetawa kembali .

Kertas yang baru kemudian diremaskan sampai sekusutnya kemudian kembali di buka. Bentuk kertasnya masih ada tetapi tidak seperti kertas yang baru.  "Ha ha" 2 kata yang bermakna, untuk menyembunyikan keadaan dan memang sedang dikeadaan tersebut.  Seorang bisa memaafkan tetapi tidak dengan ingatan kejadian, seorang bisa merelakan tetapi tidak dengan lukanya. Seorang bisa saling mengobati tetapi tidak dengan diri sendirinya, seorang bisa dipercayai untuk tempat bercerita tetapi sulit untuk menemukannya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun