Mohon tunggu...
Parhorasan Situmorang
Parhorasan Situmorang Mohon Tunggu... Penulis - Petualang waktu yang selalu memberi waktunya untuk menginspirasi generasi muda.

Petualang waktu yang selalu memberi waktunya untuk menginspirasi generasi muda.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika Romo Mangun Memakai Jas Merah

24 Januari 2017   21:36 Diperbarui: 24 Januari 2017   23:18 505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Cara Romo Mangun Memakai Jas Merah

Romo Mangun sangat menghargai masa lalu. Dia rajin menghubungkan diri dengan masa lalu lengkap dengan pernak-pernik persoalan dan solusi serta para tokoh masa itu. Salah satu cara cerdas mengelola inspirasi masa lalu adalah menjadi penyambung lidah masa lalu, dan Romo Mangun mengambil peran itu.

Romo Mangun menghargai para gurunya. Bukan hanya para guru akademis di sekolah formal, tetapi juga di luar sekolah formal, masa lalu adalah salah satu guru terbaiknya. Dia menghargai dan menyangjung salah seorang guru menulisnya yang berasal dari masa lalu, Multatuli, yang bahkan tidak pernah berjumpa  face to face. Max Havelaar karya Multatuli adalah karya yang membekas di hati Romo Mangun. Struktur cerita Max Havelaar pernah diakuinya sebagai model novelnya Burung-Burung Manyar.

Dia giat dan tekun mengumpulkan informasi dari masa lalu dan lalu meramunya, gencar menyalurkan melalui aneka saluran: buku, novel, makalah, wawancara, artikel di suratkabar, serta perbincangan santai. Misalnya, melalui buku-bukunya dia mengajak anak-anak muda bertamasya ke masa lalu. Buku Wastu Citra, novel Ikan-Ikan Hiu, Ido dan Homa, Burung-Burung Rantau, Durga Umayi, sangat kental sejarah yang menyegarkan pikiran dan hati menambah wawasan dan pengetahuan. Suasana masa lalu via novel-novelnya menggugah pembaca merayakan sejarah sebagai lampu yang bersinar di pikiran dan di hati membantu menerangi jalan dan perjalanan melintasi zaman masing-masing.

Romo Mangun mau mengatakan, sejarah sangatlah penting bagimu, maka Anda harus rajin membaca, karena membaca serupa berbincang-bincang dengan orang pintar. Anda juga rajinlah mengunjungi situs-situs budaya, museum, lokasi-lokasi bersejarah, dan menonton filem bersejarah. Semua itu adalah perwakilan orang-orang masa lalu yang ikhlas berbagi informasi, berbagi catatan harian, ilmu dan pengetahuan untuk generasi terkini.

Dia mempercayai bahwa masa lalu adalah bagian terpenting dari masa depan. Sejarah adalah kumpulan fasilitas yang memudahkan anak-anak zaman melakoni hidup di masa kini menuju masa depan yang bertambah baik.

Sejarah membuat suasana pembangunan bangsa menjadi lebih adem dibanding apabila meninggalkan sejarah. Itulah sebabnya Mangunwijaya menjadi bagian manusia yang selalu mengenakan Jas Merah. Sebagaimana Bung Karno pernah mengatakan,  “Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah (Jas Merah).”

Manusia hari ini yang menulis masa depan adalah manusia hari ini yang membaca masa lalu. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun