Kalau ditanya siapa menteri yang layak diganti oleh Presiden Jokowi, sepertinya terdapat lebih dari dua nama. Ada yang berasal dari parpol dan ada juga yang berlatarbelakang profesional. Bahkan, ada tiga menteri yang bernama "Agus" yang sepertinya akan terlempar dari kabinet.
Dari parpol, dua menteri yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK yakni Edhy Prabowo (Gerindra) dan Juliari Batubara (PDIP) lazimnya akan digantikan oleh sosok yang berasal dari parpol sama.
Namun bukan berarti jatah perombakan menteri dari parpol sudah selesai. Menurut saya, masih ada kursi menteri lain asal parpol yang layak diganti. Pertama, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto. Kader PKB ini tampaknya layak diganti karena kinerjanya kurang kinclong. Bahkan, oleh DPR, Menteri Agus dijuluki Menteri Impor karena terlalu rajin membuka keran impor.
Selanjutnya adalah Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Jika diperhatikan, kinerja Menteri Agus yang kader parpol Golkar ini juga kurang bersinar. Hampir tidak ada kebijakannya yang gaungnya terdengar di publik.
Kemudian dari NasDem, ada nama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo atau Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar. Alasannya, kinerja Limpo sejauh ini juga kurang moncer. Sementara untuk Menteri Siti, lebih kepada "penyegaran" saja mengingat Siti sudah menjabat selama 6 tahun di posisi tersebut sejak 2014 lalu.
Sekarang beralih ke menteri dari profesional. Nama yang paling mungkin diganti Jokowi adalah Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.Â
Tentu saja penyebab digantinya Terawan tak terlepas dari pandemi corona. Bukan karena kinerja Terawan yang jelek dalam penanganan corona, tetapi lebih kepada kegaduhan yang sempat dilakukannya di awal pandemi.
Kala itu, Terawan seperti meremehkan corona, meski belakangan seluruh pernyataan Terawan harus diakui memang apa adanya. Bisa dibilang, Terawan terlalu jujur mengatakan bahwa pandemi corona mustahil dilawan dengan mudah dan singkat. Kejujuran Terawan itulah yang membuatnya harus didepak dari kabinet.
Selanjutnya adalah Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil. Nama yang satu ini sudah cukup lama dikenal dan dicap sebagai menteri segala zaman. Sofyan telah menjabat sejak era pertama Presiden SBY. Dengan demikian, Sofyan yang konon adalah orang dekat JK tampaknya akan mengakhiri debutnya di kabinet Jokowi.
Nama yang paling mungkin masuk daftar perombakan kabinet selanjutnya adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama. Sebetulnya, Menteri Wishnu tergolong menteri yang cukup 'sial' lantaran belum sempat berkreasi. Ia hanya punya waktu tiga bulan sebelum wabah corona menyerang dunia.
Terakhir dan yang paling utama adalah Menko Marves Luhut "Buldoser" Panjaitan alias LBP yang menurut saya pasti lolos dari perombakan kabinet. Alasannya sudah tahu sama tahu, kalau selama ini Ompung Luhut merupakan orang kepercayaan atau 'tangan kanan' Presiden Jokowi. Dengan demikian, Ompung Luhut akan lolos dari reshuffle kabinet. Berani deh taruhan.