Dalam pertemuan selanjutnya, saya kembali ke kampus karena dipanggil Pak Fajar untuk kepentingan akreditasi pendidikan tinggi. Saya hadir bersama beberapa rekan alumni, memaparkan pengalaman selama berkuliah di FS UKI kepada tim akreditasi pendidikan tinggi.
Seingatku, itulah pertemuan terakhir dengan Pak Fajar. Beberapa lama kemudian, Fajar memilih hengkang dari kampus. Banting setir. Ia pergi ke Kalimantan Utara dan menjadi staf di Komisi Pemilihan Umum (KPU) di sana. Sejak itu, komunikasi kami hanya sebatas say hello lewat Facebook.
Namun dalam beberapa tahun ini, saya tahu Pak Fajar memang jatuh sakit. Badannya bahkan sampai sangat kurus. Sangat kontras ketika ia masih aktif mengajar. Kini, perjuangan Pak Fajar telah usai. Meninggalkan berjuta kenangan bagi FS UKI terutama para mahasiswanya.
Selamat Jalan, Pak Dosen. Damailah di Sisi-Nya. Amin