Mohon tunggu...
Ishak Pardosi
Ishak Pardosi Mohon Tunggu... Editor - Spesialis nulis biografi, buku, rilis pers, dan media monitoring

Spesialis nulis biografi, rilis pers, buku, dan media monitoring (Mobile: 0813 8637 6699)

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Erick Buka Pintu, Silakan KPK "Gigit" Mafia Alkes

19 April 2020   19:21 Diperbarui: 19 April 2020   19:16 885
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri BUMN Erick Thohir (Kompas.com)

Negara sebesar Indonesia ternyata masih mengimpor bahan baku obat dan alat-alat kesehatan (alkes) hingga sebanyak 90 persen. Bayangkan, 90 persen. Gila betul. Tapi sebelumnya tak ada yang tahu sebelum Menteri BUMN Erick Thohir akhirnya membongkar data mahapenting itu. Lalu selama ini ke mana saja pejabat yang terkait dengan itu? Itulah yang menjadi soal. Kabar positifnya, virus corona pun membuka mata kita semua.

Erick memang harus membuka data itu di tengah sulitnya memperoleh alkes seperti markes N95 dan alat pelindung diri (APD) yang amat penting bagi tenaga medis. Erick punya kepentingan di sana, mengingat banyak perusahaan BUMN yang bergerak di sektor farmasi maupun produksi APD. Jangan sampai Erick dituding tak mampu menyediakan barang alkes padahal punya perusahaan BUMN yang bisa digerakkan.

Pertanyaan yang bisa dipetik dari komentar Erick pun sederhana. Bagaimana mungkin bisa memenuhi banyak permintaan dan dalam waktu singkat kalau bahan baku saja harus impor sebanyak 90 persen? Itu sungguh tak masuk akal. Maka yang bisa dilakukan saat ini adalah mengimpor sebanyak-banyaknya. Sudah impor, tetap saja seolah 'dipersulit' oleh pihak-pihak tertentu. Apa kata dunia?

Tapi yang paling menarik dari pernyataan Erick adalah kata 'gotong-royong'. Ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama melawan para mafia alkes. Erick seperti menggambarkan bahwa mafia alkes ini punya kekuatan yang tak bisa dipandang sepele. Cengkeramannya kuat dan mungkin saja melibatkan pihak-pihak tertentu yang punya kuasa. Maka untuk melawannya hanya satu cara: gotong-royong. Erick semakin percaya diri setelah Presiden Jokowi memberikan lampu hijau untuk 'menggigit' para mafia alkes.

Lalu apa berikutnya? Tentu saja ini adalah kesempatan emas bagi KPK untuk membuktikan taringnya yang selama ini dinilai sudah tumpul. Sangat efektif mengembalikan citra KPK yang selama ini ternoda. Saatnya pimpinan KPK di bawah Firli Bahuri Cs menunjukkan kepada publik bahwa taringnya masih tajam, tidak seperti anggapan sebagian publik selama ini. Bahwa KPK masih tetap seperti dulu yang tidak pernah berkompromi terhadap pelaku korupsi.

KPK jika mampu membongkar praktik kotor mafia alkes ini tentu saja akan dianggap sebagai 'pahlawan' lantaran beraksi di tengah wabah virus corona. Rakyat akan berterimakasih kepada KPK karena ikut serta dalam perang melawan corona. Poin positif akan digapai KPK dalam waktu singkat, membalikkan stigma selama ini yang terlanjur dicap tumpul. Bahwa ternyata KPK masih bertaring, siap menggigit siapapun yang terlibat kongkalikong alkes.

Setelah Erick membuka pintu, inilah saatnya bagi KPK untuk segera masuk dan bekerja. Ayo KPK, saatnya 'gigit' mafia alkes.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun