Mohon tunggu...
Ishak Pardosi
Ishak Pardosi Mohon Tunggu... Editor - Spesialis nulis biografi, buku, rilis pers, dan media monitoring

Spesialis nulis biografi, rilis pers, buku, dan media monitoring (Mobile: 0813 8637 6699)

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Tugas Pertama Bos Baru KPK, Berantas Mafia Migas!

18 Desember 2019   14:45 Diperbarui: 18 Desember 2019   14:54 424
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebanyak lima pimpinan KPK segera dilantik, Jumat, 20 Desember 2019 di Istana Negara oleh Presiden Jokowi. Mereka dilantik tepat 5 hari sebelum Natal. Ketua KPK Firli Bahuri akan didampingi 4 pimpinan lainnya yakni Lilik Pintauli Siregar, Nawawi Pomolango, Nurul Ghufron, dan Alexander Marwata.

Bisa dipastikan, publik terutama yang terekam lewat media sosial, akan kembali heboh. Responnya beragam, ada yang pesimistis, optimistis, dan biasa saja. Kalangan pengamat dan politisi biasanya juga demikian. Berada di dua kubu yang saling berseberangan.

Ada yang berpendapat pimpinan KPK yang baru tidak akan mampu berbuat banyak lantaran revisi UU KPK telah membonsai taring mereka. Tetapi di lain pihak, revisi UU KPK bisa juga diartikan sebagai salah satu bentuk 'penguatan' lembaga antikorupsi itu sendiri. Di pihak ini, Presiden Jokowi adalah salah satunya.

Namun yang paling seru sebetulnya adalah pernyataan Presiden Jokowi yang belakangan rajin menyoroti impor migas. Jokowi merasa jengkel menyusul keran impor migas yang tak bisa direm sehingga banyak menguras kas negara. Kondisi ini, menurut Presiden, sudah berlangsung lama. Bahkan, Presiden sendiri mengaku sudah mengantongi siapa pihak yang doyan mengimpor migas tersebut.

Jika Presiden telah mengantongi nama calon 'tersangka' mafia migas, tentu saja pimpinan KPK di bawah Jenderal Firli akan jauh lebih mudah bertindak. Kendati Presiden tidak bisa mengintervensi proses hukum, tetapi Jokowi sebagai panglima tertinggi secara politis telah memberikan sinyal kepada KPK untuk bergerak tanpa ragu. Bahwa pimpinan baru KPK saat ini akan didukung penuh oleh Presiden dalam upaya memberantas korupsi. Terutama, seperti keluhan Presiden, menyikat habis para mafia migas.

Sementara bagi Jenderal Firli Cs, kasus mafia migas merupakan ujian pertama untuk mendongkrak kepercayaan masyarakat terhadap KPK wajah baru. Bayangkan nanti jika Firli Cs akhirnya sukses membongkar praktik mafia di sektor migas, dengan nilai kerugian negara mencapai triliunan rupiah serta menjerat tokoh-tokoh penting di negeri ini.

KPK, di bawah Firli, akan kembali dipandang sebagai lembaga antikorupsi yang betul-betul kuat, tidak menangkap kasus recehan, serta berani berhadapan dengan sosok-sosok berpengaruh di berbagai instansi.

Pada saat bersamaan, Presiden Jokowi akan bisa berdiri tegak lantaran telah mampu menguasai keadaan, keluar dari jerat para mafia migas yang selama ini membelenggu. Jokowi tidak lagi merasa jengkel karena impor migas tidak lagi membocori kas negara.

Sehingga dalam pelantikan pimpinan KPK nanti, Jokowi tampaknya akan kembali menekankan hal ini. Yakni agar pimpinan KPK lebih mengutamakan kasus-kasus jumbo yang selama ini belum berhasil diberantas oleh pimpinan lama KPK. Nah, tugas pertama Jenderal Firli Cs adalah memberantas mafia migas.

Itu menurut saya, entah menurut Anda.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun