Ahok resmi diplot sebagai Komisaris Utama (Komut) Pertamina. Sekarang waktunya membagi-bagi kursi untuk relawan Jokowi. Yang telah susah-payah memenangkan Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres lalu. Berjuang habis-habisan, berkampanye ke sana ke mari. Jadi wajar saja kalau relawan diberi hadiah oleh pemenang. Toh, kue-kue kekuasaan masih banyak yang tersisa.
Relawan Jokowi tak perlu kecewa lantaran Ahok diistimewakan Jokowi. Diberi jabatan bergaji Rp 3,2 miliar per bulan. Itu karena ratusan perusahaan BUMN masih siap menampung relawan. Sebagai direksi atau komisaris. Tergantung kesepakatan.
Apalagi, Budi Arie Setiadi, Ketum Pro Jokowi (Projo) sudah lebih dulu diganjar posisi Wakil Menteri Desa Tertinggal. Meski sempat 'ngambek', nyatanya Budi Arie akhirnya urung membubarkan Projo. Kembali tenang seperti sediakala.
Lantas, siapa lagi yang bakal diberi hadiah? Kalau soal sosoknya, itu terserah Istana. Namun yang jelas, relawan Jokowi seperti kita ketahui jumlahnya sangat banyak. Dari sekian banyak poros relawan, saya hanya bisa menebak-nebak beberapa nama saja yang berpeluang besar dihadiahi kursi komisaris.
Pertama, Viktor Sirait. Ia adalah salah satu pentolan Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) yang saat ini masih menjabat Komisaris di salah satu BUMN konstruksi. Viktor bukan orang baru lantaran sudah berjuang untuk Jokowi sejak 2014 lalu.
Kedua, perwakilan Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi. Sayangnya, Ketum Seknas M Yamin telah meninggal dunia pada Maret 2019 lalu, sehingga penggantinya belum ada hingga saat ini. Dengan demikian, hadiah komisaris BUMN untuk Seknas belum diketahui akan diberikan kepada siapa.
Ketiga, perwakilan relawan Duta Joko Widodo. Relawan dengan Koordinator Nasional bernama Joanes Joko ini juga sangat berpeluang besar mendapat hadiah kursi komisaris atau direksi di perusahaan BUMN.
Keempat, Ketua Umum Jokowi Mania, Immanuel Ebenezer. Sebagai salah satu poros relawan, Jokowi Mania alias Joman juga mempunyai peluang besar untuk menyabet hadiah dari Jokowi.
Bagaimana dengan 'nasib' para tokoh relawan lainnya? Saya kira semuanya akan diakomodasi oleh Istana. Itu tadi, karena jabatan yang tersedia masih sangat banyak. Kata kuncinya, jabatan tersebut wajib diberikan kepada relawan yang telah berjuang bersama.
Sehingga jangan ada lagi pertanyaan kenapa bagi-bagi kursi tersebut hanya berlaku kepada pendukung Jokowi. Sudah jelas dong, masa sih diberikan kepada pendukung Prabowo? Kan jadi aneh, yang berjuang adalah relawan Jokowi tetapi yang menikmati perjuangan itu justru di luar kelompoknya. Tentu tak adil namanya.
Maka dalam waktu dekat, Menteri BUMN Erick Thohir akan menyeleksi siapa saja yang bakal mengisi jabatan strategis di BUMN. Antara lain, komisaris atau direksi di Pertamina, PLN, PGN, Telkom, Wika, Waskita, Krakatau Steel, dan ratusan BUMN lainnya.