Mohon tunggu...
Ishak Pardosi
Ishak Pardosi Mohon Tunggu... Editor - Spesialis nulis biografi, buku, rilis pers, dan media monitoring

Spesialis nulis biografi, rilis pers, buku, dan media monitoring (Mobile: 0813 8637 6699)

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Selain Ahok, Faisal Basri Cocok Pimpin Pertamina

18 November 2019   21:52 Diperbarui: 18 November 2019   21:53 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ahok ditolak serikat pekerja Pertamina. Selain cacat materiil secara hukum, juga dikhawatirkan akan memicu gejolak di internal perusahaan. Biang kerok, istilahnya. Lalu siapa dong yang cocok selain Ahok? Nah, ini yang rasanya luput dari bursa bos Pertamina. Padahal selain Ahok yang harus diakui kinerjanya memang kinclong, masih ada sosok lain yang tak kalah kinclong. Tapi bukan karena efek minyak loh ya.

Dialah Faisal Basri. Seorang ekonom senior yang popularitasnya tak kalah dengan Ahok. Faisal Basri bahkan sudah pernah mencalonkan diri sebagai Gubernur DKI Jakarta. Sayangnya, dia kalah saing dengan pasangan Jokowi-Ahok. Itu tahun 2012 lalu, ketika Jokowi melejit namanya. Tak terbendung bahkan oleh pasangan petahana kala itu.

Sebagai ekonom, Faisal Basri punya pengalaman dan jam terbang yang tak diragukan lagi. Presiden Jokowi bahkan pernah menugaskan Faisal dalam Tim Reformasi Tata Kelola Migas. Hasilnya, Petral yang sering dikaitkan dengan mafia migas akhirnya dibubarkan. Faisal, dalam berbagai kesempatan juga kerap membongkar modus permainan mafia migas.

Itu berarti, Faisal jika dipercaya sebagai Dirut Pertamina, tidak akan memulai dari nol layaknya Ahok. Ia telah mengantongi banyak data tentang siapa saja dan pihak mana saja yang perlu dibereskan. Sementara soal strategi pengembangan korporasi, Faisal sebagai ekonom tentu saja tidak perlu diragukan lagi. Tinggal menjalankan saja apa yang sudah ada di benaknya selama ini.

Sementara dari sisi politis, Faisal Basri tak serentan Ahok. Mungkin saja ada pihak yang menolak Faisal, tetapi tensinya dipastikan tidak akan setinggi saat ini. Ahok sudah terlanjur dijadikan sebagai musuh bersama, kendati ia telah menjalani hukumannya. Berbeda dengan Faisal yang sejauh ini masih aman-aman saja dari kontroversi politik. Ia bersih dari polemik.

Entah kenapa, Faisal seperti luput dari radar Menteri BUMN Erick Thohir. Barangkali, Faisal memang sudah ditawari tetapi mungkin saja ia menolak. Kita tidak tahu. Atau mungkin selera penguasa memang lebih cenderung ke Ahok. Bukan ke Faisal. Hal ini memang cukup masuk akal mengingat Faisal selama ini kerap mengkritik kebijakan ekonomi Jokowi.

Namun yang jelas, seandainya Faisal diberikan kesempatan memimpin Pertamina, ceritanya mungkin akan berbeda. Antara lain, mafia migas diberantas dan Pertamina akan melaju sebagai perusahaan minyak kelas dunia. Faisal akan mempunyai kesempatan untuk membuktikan buah pikirannya sebagai ekonom.

Terpenting lagi, segala prestasi yang berpeluang besar ditorehkan Faisal bakal berlangsung lancar jaya, tanpa ribut-ribut seperti sekarang. Meminjam petuah Anies Baswedan: "Bahagia Pekerjanya, Maju Pertaminanya".

Cocok kam rasa?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun