Mohon tunggu...
Ishak Pardosi
Ishak Pardosi Mohon Tunggu... Editor - Spesialis nulis biografi, buku, rilis pers, dan media monitoring

Spesialis nulis biografi, rilis pers, buku, dan media monitoring (Mobile: 0813 8637 6699)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sudah 10 Hari Tiomodor br Pardosi Meninggalkan Rumah

6 September 2019   09:43 Diperbarui: 6 September 2019   10:00 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tiomodor br Pardosi (Facebook/Tiomodor)

Sudah 10 hari Tiomodor br Pardosi/Nyonya Simatupang (Op Heber Boru) meninggalkan rumah. Nenek ini sedikit pikun lantaran umurnya yang sudah tergolong tua. Penduduk Huta Ginjang, Kelurahan Parsoburan Tengah, Kecamatan Habinsaran, Tobasa, Sumut, ini meninggalkan rumah sejak Selasa (27 Agustus 2019) siang. 

Tidak ada yang tahu Tiomodor (selanjutnya kita sebut Tio) ke mana pergi. Menantu yang tinggal serumah dengannya, saat itu masih belanja di onan (pasar pekan). Warga sekitar pun tidak ada yang tahu secara persis ke arah mana Tio pergi.

Dua hari sejak meninggalkan rumah, pada Kamis (29 Agustus 2019), Camat Habinsaran, Lurah Parsoburan Tengah, Polsek Habinsaran, Koramil Habinsaran, bersama warga setempat sepakat untuk menggelar pencarian bersama. Besoknya, upaya pencarian mulai digelar. Tim bergerak menyusuri lokasi-lokasi yang mungkin disinggahi Tio. Hasilnya nihil meski pencarian sudah dilakukan berhari-hari. Jejak Tio tak terendus sama sekali.

Kini sudah 10 hari sejak Tio pergi. Mungkin sudah waktunya menambah kekuatan pencarian terutama mengerahkan bantuan anjing pelacak. Pelibatan anjing pelacak sangat penting untuk memastikan keberadaan Tio. Jika terlalu lama, dikhawatirkan jejak yang ditinggalkan Tio nantinya sulit diendus anjing pelacak.

Sayangnya, anjing pelacak hanya di Polda Sumut, Medan, yang jaraknya 200 kilometer dari Parsoburan atau sekitar 8 jam perjalanan darat. Itu pun, tak mudah mengerahkan satwa terlatih ini karena proses administrasinya sangat panjang. Kalaupun bisa, biayanya sudah pasti tak kecil.

Bagi penduduk kampung, biaya besar untuk mendatangkan anjing pelacak menjadi ganjalan. Maka yang bisa diharapkan sejauh ini adalah kepedulian, baik pribadi maupun kelompok. Barangkali masih ada pihak-pihak yang tergugah hatinya, merasa kasihan kepada seorang nenek yang nasibnya hingga kini tak jelas di mana berada.

Bila ada pihak yang berkenaan membantu, mohon kiranya dapat menghubungi Lurah Parsoburan Tengah, Bapak Jenton Pardosi di nomor ponsel: 0812 6200 3004.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun