Kemarin, teman saya curhat: kesulitan mengklaim asuransi kesehatan Prudential miliknya. Kok bisa? Saya tak langsung percaya. Namun setelah dijelaskan secara detail termasuk menunjukkan dengan email balasan dari pihak Prudential, saya akhirnya percaya.
Ternyata, teman tersebut sudah berupaya agar premi yang telah disetorkan bisa ditarik kembali. Bahkan, dalam emailnya ke Prudential, teman yang berprofesi sebagai wiraswasta tersebut, sudah bersiap menyelesaikan persoalan ini lewat jalur hukum.
Agar tak fitnah, teman itu bersedia dituliskan nama lengkap dan nomor polisnya. Yakni atas nama Alexander P.S Manurung, dengan nomor polis: 12077213. Mulai bergabung sejak Maret 2013 dan setiap bulannya menyetorkan premi senilai Rp 500 ribu dengan metode autodebet dari rekening banknya. Setahun, dua tahun, hingga tiga tahun tidak ada masalah. Premi tetap terpotong dari saldo rekeningnya.
Merasa tidak lagi butuh asuransi, Alex kemudian berniat menghentikan kepesertaannya di Prudential. Ia kemudian menghubungi agen Prudential yang dulu menawarkan asuransi. Alex awalnya ingin langsung menarik seluruh premi yang telah dibayarkan.
Namun oleh agen, premi yang sudah dibayarkan ternyata tidak bisa ditarik kembali. Jelas, Alex terkejut. Merasa tertipu dengan janji semula, yang bilamana ingin berhenti maka premi yang telah dibayarkan bisa ditarik seluruhnya. Begitu janji di awal.
Namun oleh agen, Alex kemudian ditawari untuk cuti sementara dulu. Tidak perlu membayarkan premi setiap bulannya. Tawaran ini akhirnya disetujui, status kepersertaan Alex berubah menjadi "Cuti Premi".
Hingga periode "Cuti Premi" berakhir pada tanggal 11/04/2019, Alex memang tidak lagi tertarik untuk mengaktifkan kembali asuransinya. Ia tetap berpegang pada janji di awal bahwa seluruh premi yang dibayarkan akan tetap bisa dicairkan. Apalagi, selama aktif membayar premi, Alex sama sekali belum pernah menggunakan Prudential untuk layanan kesehatan.
Celakanya, keinginan Alex untuk menarik premi yang kurang-lebih sebesar Rp 26 juta itu hingga kini tetap dipersulit. Email balasan dari pihak Prudential menjelaskan bahwa seluruh premi sudah "ludes" untuk menutupi biaya penggunaan fasilitas "Cuti Premi". Dengan kata lain, alasan "Cuti Premi" dijadikan Prudential untuk menghindari pembayaran seluruh premi yang telah disetorkan pemegang polis.
Mendengar curhat teman ini, saya lalu menyarankan agar menempuh jalur hukum saja. Terus terang, saya tidak paham soal hukum asuransi. Karenanya, saya menyarankan Alex untuk menemui Hotman Paris Hutapea di Kopi Johny. Siapa tahu, Hotman bersedia membantu. Kalau Hotman sudah turun tangan sih, biasanya langsung beres.
Bang Hotman, mau kan bantu Alex? Please....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H