Ustad Abdul Somad (UAS) sedang disorot. Ceramahnya dituduh melecehkan agama Kristen. Ya, di media sosial beredar sebuah video UAS yang isinya cukup melecehkan Yesus. Bahasanya vulgar. Saya tidak tahu di mana dan kapan UAS berbicara seperti itu. Tapi yang jelas, kini dengan mudah diakses di media sosial.
Sebagai seorang Kristen, saya sendiri tidak merasa tersinggung atas ucapan UAS. Biasa saja. Tapi masalahnya, penganut Kristen bukan cuma saya, ada jutaan umat lain yang sudah pasti punya sikap berlainan pula. Ada yang marah, cuek, benci, dan santai saja.
Bukan sok bijak atau sok pemaaf, saya mengajak seluruh umat Kristen khususnya di Indonesia untuk sebaiknya memaafkan UAS. Sudah cukup banyak persoalan bernuansa SARA yang harus kita lewati dalam beberapa tahun ini. Yakinlah, tidak akan ada pemenang bila sudah masuk area yang sangat sensitif bernama SARA.
Tapi kalaupun ada yang melaporkan UAS ke Kepolisian, seperti dimuat Tribunnews, juga tak bisa dilarang secara hukum. Itu hak bagi setiap warga negara. Soal ini, Kepolisian sudah pasti lebih paham.
Sehingga sebelum kasus ini semakin meruncing dan sudah pasti mengusik rasa kenyamanan, ada baiknya UAS meminta maaf atas ucapannya itu. Sebagai pemuka agama, UAS saatnya menunjukkan kedewasaan dan kematangan bersikap. Tidak perlu malu meminta maaf hanya karena menyandang status pemuka agama.
Betapa indahnya kalau UAS mau dan rela meminta maaf ke seluruh umat Kristen. Terlebih sebagai orang "Medan" UAS yang bermarga Batubara, saya yakin masih berkarakter terbuka, terus-terang, dan tak menyimpan rasa dendam.
Terakhir, betapa indah kalau kita saling menghormati dan menghargai satu sama lain. Biarlah urusan agama tetap berada di wilayah pribadi.
Selamat HUT ke-74 Republik Indonesia
MERDEKA...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H