Mohon tunggu...
Ishak Pardosi
Ishak Pardosi Mohon Tunggu... Editor - Spesialis nulis biografi, buku, rilis pers, dan media monitoring

Spesialis nulis biografi, rilis pers, buku, dan media monitoring (Mobile: 0813 8637 6699)

Selanjutnya

Tutup

Analisis

#PrabowoJanganTemuiJokowi, Ronde Terakhir Polemik Pilpres

7 Juni 2019   10:42 Diperbarui: 7 Juni 2019   11:27 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di media sosial Twitter, tagar #PrabowoJanganTemuiJokowi sedang ramai. Memuncaki trending topic Indonesia. Mungkin tak lama lagi, seperti biasanya, tagar dukungan untuk Prabowo kerap nangkring di posisi teratas dunia.

Sebab harus diakui, militansi pendukung Prabowo-Sandi di jagad maya selalu oke punya. Top, pokoknya. Walau tak bisa dipungkiri pula, jagoan di medsos belum tentu berbanding lurus dengan kedigdayaan di alam nyata. Jokowi sudah membuktikannya, bukan?

Lalu apa pentingnya tagar #PrabowoJanganTemuiJokowi bagi pendukung Prabowo-Sandi? Tentu tak sulit menebaknya, bahwa pertemuan kedua capres itu membuka peluang terjadinya rekonsiliasi politik pasca Pilpres. Pro capres 02 tak ingin itu terjadi.

Bila Jokowi-Prabowo bertemu, memang cukup penting, utamanya bagi Jokowi sendiri. Ada kesan, Prabowo secara tak langsung telah mengakui kemenangan Jokowi, meskipun saat ini sengketa Pemilu masih bergulir di Mahkamah Konstitusi.

Di sisi lain, Prabowo secara pribadi mungkin saja telah menerima hasil Pilpres dengan lapang dada. Terlebih setelah sejumlah tokoh seperti Wapres Jusuf Kalla diketahui telah menjalin komunikasi dengan Prabowo.

Sebagai prajurit sejati, Prabowo pun kecil kemungkinan rela menyaksikan anak bangsa terpecah-belah dan saling memusuhi. Saya yakin Prabowo bukan tipe yang rela menyaksikan bangsanya tercabik-cabik.

Akan tetapi, Prabowo pun tak bisa semudah itu menuruti kata hatinya. Ia masih tersandera oleh fanatisme pendukungnya sendiri, yang mengharapkan hasil Pilpres berbeda dari versi KPU. Hal inilah yang membuat Prabowo berada di posisi bimbang, apakah menuruti kata hati atau keinginan pendukungnya.

Kabar baiknya, rencana pertemuan Jokowi-Prabowo merupakan ronde terakhir polemik Pilpres. Apapun keputusan MK nanti, jika kedua tokoh ini sudah berdamai, dampak politiknya terhadap masing-masing pendukung tidak akan banyak berpengaruh.

Pertanyaan kini muncul, apakah Prabowo akan menemui Jokowi atau tetap bertahan dengan fanatisme pendukung sendiri?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun