Ryacudu sudah mengeluarkan pernyataan keras, itu tandanya sudah ada peristiwa yang memang mendesak dituntaskan.
Jika sekelas Menteri Pertahanan Jenderal RyamizardSebagai menteri yang bertugas mengurusi pertahanan negara, Ryacudu mempunyai wewenang menggerakkan TNI guna mengatasi gejolak sosial dan politik.
Namun sebagai sesama mantan purnawirawan TNI, Ryacudu masih berusaha menahan diri, tak ingin gegabah menggunakan wewenangnya itu terhadap senior-juniornya semasa di TNI yang kini berada di kubu Prabowo.
Namun sikap membujuk Ryacudu tentu ada batasnya. Bila sudah keterlaluan, Ryacudu seperti dilansir sejumlah media massa, Kamis (30/5/2019) berjanji akan turun tangan melibas siapapun yang menciptakan kerusuhan hingga mengganggu kedaulatan negara.
Ucapan keras Ryacudu ini menjadi kode keras bagi rekan-rekannya di TNI yang kini membela capres 02. Jika merasa tidak puas dengan hasil Pilpres, ia mempersilakan untuk menggugat lewat jalur hukum.
Namun jika masih ngotot merancang aksi aksi yang berpotensi mengusik kedaulatan negara, Ryamizard memastikan akan turun tangan. Kali ini tanpa negosiasi lagi. Tanpa kompromi.
Mungkinkah ancaman libas Ryacudu ini bakal segera mengakhiri panasnya politik Pilpres? Atau justru akan berakhir antiklimaks ketika para terduga perusuh akhirnya tak pernah diusut tuntas.
Mari kita tunggu bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H