Jika Anda bertemu dengan pejabat pemerintah, pengusaha, maupun pengamat di sektor energi, sumber daya, dan mineral (ESDM), cobalah bertanya seperti ini: "Kenal nggak sama Bang Godang?" Saya garansi, yang bersangkutan akan menjawab kenal. Lalu akan dibalas kembali: "Emang kenal juga ya?"
Godang Sitompul yang akrab disapa Bang Godang adalah jurnalis paling terkenal di seantero energi. Saking tersohornya, ia kemudian sering dipanggil Bos Godang. Sembari berseloroh, saya sering bilang begini ke Bos Godang: "Jangankan pejabat di Kementerian ESDM, bahkan hantu di kantor ini pun sudah kenal sama Bang Godang."
Dan, faktanya memang begitu. Bukan dikarang-karang atau sedang berandai-andai. Godang adalah ikon bagi jurnalis yang biasa berkecimpung di dunia energi. Jadi bukan hanya di lingkungan ESDM saja dia dikenal, tetapi juga "menguasai" jaringan di perusahaan BUMN energi seperti Pertamina, PGN, PLN, Antam, serta perusahaan swasta nasional maupun asing lainnya.
Sehingga bagi Godang, mengkonfirmasi isu-isu terkini soal energi kepada pejabat teras pemerintahan atau pengusaha kakap bukanlah perkara sulit. Mengobrol santai alias kongkow saja, sering dilakoni Godang bersama orang-orang penting di sektor energi. Hubungan yang dijalin Godang bukan lagi sekadar hubungan profesional saja, tetapi lebih dari itu: pertemanan.
Lalu apa sih kelebihan Godang sehingga bisa tersohor begitu? Pertama, jam terbang. Godang merupakan jurnalis senior yang sudah puluhan tahun berkecimpung di dunia energi. Maka jangan heran kalau banyak pejabat teras energi sekarang telah berteman dengan Godang sejak yang bersangkutan masih berstatus staf biasa.
Kedua, disiplin menjalin silaturahmi. Saya harus mengakui kalau Bang Godang adalah sosok yang tidak pandang bulu. Maksudnya, level pegawai dari pejabat rendah hingga pejabat tinggi, tak ada bedanya bagi dia. Seluruhnya disapa tanpa memilah-milah mana pejabat teras dan mana pejabat belakang teras. Semua sama.
Ketiga, piawai membaca isu. Sekecil apapun isu di sektor energi, Bang Godang sudah pasti tahu. Itu tadi, karena jaringannya memang sudah "mewabah". Namun jaringan saja tidak cukup bila kurang pandai memainkan isu. Dan lagi-lagi, Godang piawai memainkan isu.
Barangkali, ada yang kurang setuju dengan penilaian saya ini, khususnya rekan seprofesi yang juga bergelut di sektor sama. Soal ini, saya kira wajar-wajar saja. Toh, di sektor manapun pasti ada pro dan kontra. Tetapi saya berani mengatakan bahwa belum ada jurnalis di sektor energi yang setenar Bang Godang.
