Mohon tunggu...
Ishak Pardosi
Ishak Pardosi Mohon Tunggu... Editor - Spesialis nulis biografi, buku, rilis pers, dan media monitoring

Spesialis nulis biografi, rilis pers, buku, dan media monitoring (Mobile: 0813 8637 6699)

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Tiket Pesawat Masih Terbang Tinggi, Jokowi Layak Copot Menhub Budi?

7 Mei 2019   20:49 Diperbarui: 7 Mei 2019   20:53 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menhub Budi Karya (Kompas.com)

Desas-desus reshuffle kabinet Jokowi semakin kencang. Diawali dengan terseretnya sejumlah menteri Jokowi ke pusaran dugaan korupsi.

Ada tiga menteri yang konon sulit mempertahankan posisinya di kabinet. Yakni Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, dan Menpora Imam Nahrowi.

Namun hari ini nama Menteri Perhubungan Budi Karya juga masuk sorotan. Namanya heboh dibahas kalangan netizen. Tak lain karena mahalnya tiket pesawat domestik, yang ternyata masih "terbang tinggi" sejak awal tahun.

Kok Menhub tak mampu menurunkan harga tiket yang selangit itu? Begitulah tuntutan netizen. Maka tagar #PecatBudiKarya pun menggema di jagad Twitter. Bahkan sukses nangkring sebagai trending topik.

Dilansir detikcom, Senin (7/5/2019), Menhub Budi sama sekali tidak bersedia memberikan tanggapan atas hebohnya tagar itu. Ia bungkam tanpa jawaban.

Harus diakui memang, mahalnya tiket pesawat telah menimbulkan kegelisahan yang sudah cukup meluas. Tak hanya berdampak pada pelancong, tetapi juga berimbas pada lesunya perekonomian khususnya di sekitar bandara.

Ini karena calon penumpang kini banyak beralih menggunakan moda transportasi lain seperti kapal laut maupun angkutan bus.

Selain persoalan tiket, Menhub juga belum sukses menyelesaikan persoalan tarif angkutan online maupun regulasi lainnya, yang hingga kini masih terus menggantung.

Dengan rapor merah itu, apakah Menhub akan masuk dalam daftar menteri yang bakal kena reshuffle Jokowi? Kita lihat saja. Yang jelas, kekuatan netizen seringkali sukses mempengaruhi keputusan pemegang kekuasaan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun